GenPI.co Jatim - Ritual adat Seblang di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi digelar lagi setelah dua tahun vakum karena kasus covid-19 yang masih tinggi.
Kembali digelarnya ritual adat seblang membuat warga, khususnya di Desa Olehsari senang.
Di samping itu ada yang menarik pada ritual adat Seblang, yakni dilakukan seorang penari terpilih untuk melakukan ritual keselamatan desa, sekaligus mengusir pagebluk.
Pemilihan penari dilakukan oleh tetua adat setempat yang masih memiliki hubungan darah dengan leluhur seblang terdahulu.
Tarian ini melibatkan kegiatan mistis karena si penari akan dirasuki roh agar bisa menari yang dibantu seorang pawang dengan mengasapi penari seblang dengan asap dupa sambil mengucapkan mantera tertentu.
Mantera yang diucapkan pawang bertujuan agar roh leluhur masuk ke dalam tubuh si penari, sehingga dapat menari dengan mata terpejam mengikuti arahan si pawang dan irama gending.
“Alhamdulillah tanpa ada halangan. Satu kali saja Seblangnya jadi, sehingga ritual bisa langsung dilaksanakan," kata Ansori (58) Ketua Paguyuban Adat Seblang Desa Olehsari dikutip dari laman Pemkab Banyuwangi, Selasa (10/5).
Penari Seblang pada 2022 adalah Susi Susanti, 21 tahun yang sudah menjadi penari Seblang sejak 2018.
Ansori menjelaskan, seorang penari Seblang biasanya menari selama tiga tahun. Sebelum pandemi, dia melanjutkan, Susi Susanti sudah dua kali sebagai penari seblang.
Pada 2022, Susi Susanti kembali ditunjuk leluhur untuk menjadi penari seblang.
Ansori menjelaskan, ritual tari seblang dilakukan untuk selamatan, bersama-sama seluruh warga Desa Olehsari.
Tradisi ini, kata dia, merupakan wujud syukur warga kepada Allah SWT.
“Diwujudkan dengan ritual seperti ini. Ini adalah warisan dari leluhur kepada kami yang dilakukan secara turun temurun,” jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News