GenPI.co Jatim - PD rumah potong hewan (RPH) Surabaya memperketat proses masuknya hewan ternak, pasca merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sejumlah daerah di Jawa Timur.
Dirut PD RPH Surabaya Fajar Isnugroho mengatakan, monitoring ketat itu sudah dijalankan sejak Minggu (8/5) malam.
Semua sapi yang masuk langsung dilakukan pemeriksaan oleh para dokter hewan.
Monitoring bakal lebih diperketat kembali, termasuk soal Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
"Nah untuk malam ini kami akan fokuskan sapi yang masuk mulai jam 11 malam akan diperiksa oleh dokter soal dokumen SKKH-nya," kata Fajar, Selasa (10/5).
Setelah dinyatakan lolos, sapi yang masuk bakal menjalani skrining sebelum nantinya diistirahtkan menunggu proses pemotongan.
"Prinsipnya RPH Surabaya melakukan tindakan pencegahan terhadap masuknya wabah PMK di lingkungan RPH," terangnya.
Dia berharap, pengetatan keamanan pada hewan yang masuk ini bisa mencegah hadirnya wabah PMK di Kota Pahlawan.
RPH Surabaya juga sementara waktu menolak suplai hewan ternak dari empat wilayah di Jawa Timur yang sebelumnya sudah terjangkit virus PMK, yakni Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Lamongan.
"Kami dengan tegas sementara menolak hewan dari 4 wilayah yang terjangkit dengan PMK tersebut," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News