Wabah PMK di Jatim, Peternak Sapi Membuat Ramuan Khusus

11 Mei 2022 09:00

GenPI.co Jatim - Wabah penyakit mulut dan kuku yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur membuat peternak sapi khawatir, mereka membuat ramuan khusus sebagai antisipasi.

Salah satu peternak sapi di Singosari, Kabupaten Malang, Arifin menuturkan wabah PMK berdampak pada penjualan sapi pedaging dan susu sepi.

"Sejauh ini memang sapi-sapi saya masih sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda kalau sakit," katanya kepada GenPI.co Jatim, Selasa (10/5).

Arifin mengatakan, apabila sapinya sakit, terlihat dari kondisi fisiknya yang lemas.

"Kalau matanya, berubah menjadi sedikit merah," imbuhnya.

Selain sudah memahami ciri-ciri hewan ternak yang sakit, langkah Arifin mengantisipasi wabah PMK tidak berhenti disitu saja.

Dia sudah menyiapkan ramuan khusus yang dicampur pada pakan ternaknya, seperti vitamin, berhati-hati memilih pakan dan selalu mengontrol kebersihan kandang.

“Selalu diawasi saja sih mas, mulai dari pakannya itu. Kan hewan ternak kalau sakit juga dari pakannya yang sembarangan,” imbuhnya.

Sementara itu, drh Anton Pramujiono menjelaskan ciri-ciri hewan ternak yang terserang wabah PMK.

Dia membeberkan, hewan ternak yang sakit biasanya demam tinggi berkisar 39-41 derajat, keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis dan hewan menjadi kurus.

“Hewan sehat itu memiliki suhu badan 37 derajat, diatas 39-40 perlu diwaspadai. Apabila keluar leleran lendir yang berlebih kemudian muncul luka melepuh pada mulut juga patut waspada. Terlebih jika pada teracak kaki di sela-selanya ada luka itu pertanda gejala,” ucap drh Anton.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM