Kisah Pengusaha Kopi Tulungagung, Dapat Modal Lewat Cara Unik

15 Mei 2022 09:30

GenPI.co Jatim - Kisah sukses pengusaha kopi di Tulungagung Gautama Sastra Waskita menceritakan awal mula mendapatkan modal untuk membuka sebuah kedai kopi.

Tama, panggilannya menjelaskan, ketika pulang dari ke Tulungagung keinginan membuka kedai kopi masih menggebu, terlebih sebelumnya sempat gagal ketika di perantauan.

Namun, keinginannya membuka kedai kopi lagi belum terlaksana karena masih bekerja disebuah instansi pemerintahan.

BACA JUGA:  Peternak Takut Wabah PMK, Bupati Bangkalan Beri Pesan Menyejukkan

"Saat saya balik ke Tulungagung itu tidak langsung berbisnis. Saya dibantu oleh keluarga terutama om sama pakde saya untuk bekerja di salah satu subconnya Dinas PU," katanya dikutip dari YouTube Pecah Telur yang diunggah pada 12 Agustus 2021.

Nah, disela pekerjaannya itu, Tama yang memang sudah memiliki semangat berbisnis kedai kopi berusaha mencari cara membuka lagi tapi di Tulungagung.

BACA JUGA:  Prakiraan Cuaca Jawa Timur Menurut BMKG, Waspada Hujan Lebat

"Saat senggang sela-sela saya bekerja di subconnya Dinas PU itu, saya membuat bisnis plan. Waktu membuatnya kurang lebih satu minggu," ujarnya.

Benar saja, Tama berhasil merampungkan rencana bisnis membuka kedai kopi itu sesuai dengan target, yakni satu minggu.

BACA JUGA:  Kota Kediri Disebut Paling Bahagia, Kata Gubernur Khofifah

Langkah selanjutnya setelah membuat rencana bisnis, Tama mempresentasikannya kepada sejumlah orang. Uniknya hanya keluarga dan teman-teman dekat.

"Saya presentasikan ke innercircle saya, ke keluarga terdekat ke om, tante, pakde, bude dan teman-teman terdekat dan Alhamdulillah bisnis plan yang saya presentasikan itu ada yang tertarik," jelasnya.

Tama menjelaskan, modal dana awal yang ditanamkan ke start up Kedai Kosim tidak terlalu besar.

"Saat itu dapat Rp28 juta, cukup untuk Kedai Kosim lahir dan menjadi start up coffee shop di Tulungagung," bebernya.

Di samping itu, faktor lain yang membuat Kedai Kosim lahir dan berkembang, menurut Tama waktu yang dipilih.

"2016 kalau tidak salah sekitar Juli 14 Ramadan. Hari yang bagus Insyaallah pada Jumat. Sengaja dipilih karena penghulu para hari kalau tidak salah ya," katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM