GenPI.co Jatim - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melengkapi papan nama jalan dengan tulisan aksara Jawa sebagai bentuk penguatan daerah setempat menuju kota pariwisata sejarah dan budaya.
"Sekarang pilih jalan protokol dulu karena di situ ada bangunan yang memang layak untuk dikunjungi sebagai salah satu bangunan engan arsitektur Majapahit," kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.
Pemkot Mojokerto memilih Jalan Hayam Wuruk sebagai lokasi pertama, sebelum nanti beralih ke sejumlah jalan lain.
"Seperti di Jalan Hayam Wuruk ada rumah rakyat yang sekarang tampilannya sudah desain Majapahit. Kemudian Jalan Gajah Mada di sana sudah ada kantor wali kota dengan pendopo," ujar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Jumat (20/5).
Lanjutnya, warisan budaya tidak hilang maka harus terus dilestarikan.
"Warisan budaya dari leluhur-leluhur kami Majapahit harus terus dilestarikan, maka pengajaran di generasi muda anak-anak didik yang ada di sekolah terkait bahasa daerah, terkait warisan budaya dan terkait menghargai sejarah leluhur," ucapnya
Ning Ita melanjutkan, pengenalan warisan sejarah dan budaya kepada generasi muda, warisan sejarah dan budaya tidak akan menjadi punah karena hanya dilakukan dan dilestarikan oleh generasi sebelumnya saja.
"Implementasi pengajaran warisan sejarah dan budaya salah satunya adalah dengan kegiatan pembelajaran kepada para guru dan komunitas tentang bahasa Jawa kuno ini," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 40 orang yang terdiri atas para guru serta anggota komunitas pegiat aksara jawa di Kota Mojokerto.
Narasumber kegiatan itu Rendra Agusta yang merupakan peneliti naskah kuno permuseuman dan kepurbakalaan Yogyakarta. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News