7 Suspek Baru Terdeteksi Wabah PMK di Kota Malang

21 Mei 2022 20:30

GenPI.co Jatim - Temuan hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Malang bertambah, dimana sebelumnya ditemukan tujuh kasus baru.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kota Malang sebelumnya menemukan tiga kasus.

Tujuh kasus itu merupakan hasil lanjutan dari penelusuran tiga kasus awal yang menimpa tiga hewan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Perumda Tunas Kota Malang pada tanggal 13 Mei. Apalagi, untuk memutus rantai penyebaran wabah tersebut dua sapi sudah dipotong pada hari yang sama.

BACA JUGA:  Fixed! Aura Bidadari Malang Tidak Perlu Diperdebatkan Lagi

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Malang drh Anton Pramujiono mengatakan, setelah menemukan temuan terbaru itu, pihaknya langsung memotong tujuh sapi yang terindikasi terjangkit PMK.

"Tujuh ekor yang baru ini sudah dipotong untuk memutus rantai penularan ke sapi lainnya," tutur drh Anton pada GenPI.co Jatim, Sabtu (21/5).

BACA JUGA:  Siapkan Diri, PBSI Jatim Gelar Turnamen Bulu Tangkis

Khusus untuk 7 ekor sapi yang baru terjangkit PMK, sampelnya tidak dikirim ke laboratorium yang berada di Kota Surabaya. Dijelaskan Anton, karena pada kasus pertama hasil Lab sudah menunjukkan positif, maka berikutnya tidak perlu lagi diambil sampelnya.

"Secara otomatis yang 7 ini positif PMK. Tidak menunggu hasil lab lagi," terang Anton.

BACA JUGA:  Bangga! Hafizah Asal Trenggalek Juara MTQ Internasional

Meski ditemukan pemambahan kasus, Anton meminta masyarakat untuk tidak panik, karena PMK tak menular dari hewan ke manusia.

Dia mengimbau agar masyarakat tak perlu khawatir mengonsumsi daging sapi, masyarkat hanya perlu mengolah daging sapi secara baik dan benar serta memastikan proses memasknya matang secara sempurna.

Menurutnya, dari 10 sapi tersebut merupakan sapi yang datang dari luar Kota Malang. Untuk itu, saat ini pihaknya melarang masyarakat mendatangkan sapi dari luar kota terutama daerah yang sudah terserang wabah PMK.

"Sementara di RPH kami lakukan penyemprotan disinfektan tiga kali sehari untuk mencegah penularan. Kemudian sapi yang ada di RPH tidak boleh keluar dulu. Kendaraan-kendaraan juga dilakukan disinfeksi," jelasnya.

Dia menambahkan untungnya temuan kasus hanya di RPH saja, belum ada temuan di empat kecamatan yang ada di Kota Malang. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM