GenPI.co Jatim - Proses membatik umumnya dengan canting dan dilakukan oleh pengrajin batik.
Namun, seorang alumnus Universitas Dinamika (Undika) Surabaya, Nabila Ali berhasil membuat inovasi membuat batik lebih praktis dan ramah lingkungan.
Nabila yang merupakan mahasiswa angkatan 2017 membuat alat cap batik dengan memanfaatkan limbah duplex.
Bahan duplex yang sering berakhir menjadi kumpulan sampah plastik, dikreasikan menjadi motif cetakan batik dengan mengangkat kebudayaan Kota Jombang.
“Jadi, motif cetakan yang saya buat ini mengandung filosofi Kota Jombang dengan unsur-unsur didalamnya ada motif bangunan ringin contong, buah durian, dan jam bol gondong,” ujar Nabila dikutip dari laman Kominfo Jatim, Minggu (22/5).
Dia mengungkapkan alasan melestarikan budaya Jombang karena berasal dari sana.
Karya Nabila selama satu semester itu diapresiasi oleh dosen pembimbing Yosef Richo Adrianto.
“Ini hal yang bagus ya karena ini mendukung Eco Campus yang memang dilakukan oleh Undika karena bahan yang digunakan aman dan ramah lingkungan,” ujar Richo yang juga merupakan Kepala Program Studi S1 Desain Produk Universitas Dinamika.
Selain itu, Richo menuturkan, melalui karya inovasi ini juga merupakan salah satu cara untuk membantu memperkenalkan seni budaya di daerah tertentu.
“Seni budaya batik ini perlu dikembangkan lagi sesuai dengan filosofi dan ciri khas daerah yang diangkat,” tutur Richo. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News