Jatim.GenPI.co - Penetapan PP 57/2021 tentang Standard Nasional Pendidikan dengan mempertahankan mata pelajaran Pancasila dan Kewarhanegaraan (PPKN) menuai respon beragam dari banyak kalangan.
BACA JUGA: DPRD Surabaya Minta Dinas Pendidikan Perketat Belajar Tatap Muka
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tulungagung menilai keputusan itu dikhawatirkan akan berdampak pada jati diri bangsa.
"Tanpa ada pendidikan Pancasila, kita patut khawatir generasi yang lahir setelah 1998 akan lupa dengan akar sejarah bangsanya," ujar Ketua PGRI Tulungagung Muhadi, Minggu (18/4).
Menurutnya, penghilangan PPKN dari segala jenjang pendidikan sebagai sebuah kemunduran. Sama seperti menghilangkan nilai-nilai luhur sebagai bagian dari Bangsa Indonesia.
Hilangnya mata pelajaran sejarah sejak era 1990-an akhir harusnya menjadi pelajaran berharga.
Tanpa ada pendidikan sejarah siswa tak lagi tahu perjalanan bangsanya, mulai dari terbentuknya negara sampai saat ini.
"Ambil contoh Hari Kartini. Sekarang banyak siswa yang tidak tahu sejarah perjuangan Kartini sehingga diperingati setiap tanggal 21 April," ungkapnya.
Bila PPKN dihapuskan, ia kahwatir akan ada dampak yang fatal, generasi muda era setelah 1998 tak lagi menguasai wawasan tentang perjuangan kemerdekaan.
Terutama seputar perumusan ideologi negara yang dilakukan para founding father menjelang kemerdekaan.
"Bahwa dialektika perumusan Pancasila, dimana pada sila ke satu telah mengakomodasi keberagaman yang telah ada di negara ini," katanya.
Saat perumusan awal Pancasila disebutkan ada perdebatan pada sila ke-1, yang sebelumnya berbunyi menjalankan syariat Islam menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.
BACA JUGA: Aplikasi Pendidikan Outclass, Mudahkan Kegiatan Belajar Mengajar
Muhadi berharap penghapusan mata pelajaran sejarah dalam kurikulum pendidikan sejarah tidak berulang pada mata pelajaran PPKN.
Ia bersikeras supaya PP 57/2021 bisa ditinjau kembali. "Rumusan kesimpulan dari diskusi kami ini sudah kami sampaikan ke PGRI Jawa Timur dan untuk selanjutnya bisa diteruskan ke pemerintah pusat," tegasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News