DKPPP Pamekasan Temukan Penyakit Lain Pada Sapi, Mirip PMK

28 Mei 2022 01:00

GenPI.co Jatim - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Pamekasan menemukan jenis penyakit lain yang menyerang hewan ternak sapi.

Menurut DKPPP, penyakit yang menyerang sapi memiliki gejala seperti wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Gejalanya hampir sama dan ini banyak dialami sapi peliharaan warga di Pamekasan ini," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKPPP Pamekasan Slamet Budi Harsono, Jumat (27/5) kemarin.

BACA JUGA:  Sebanyak 508 Calon Jamaah Haji Kota Malang Berangkat Awal Juni

Jenis penyakit yang ditemukan DKPPP Pamekasan di lapangan berdasarkan hasil pemeriksaan petugas penyuluh kesehatan hewan itu Bovine Ephemeral Fever (BEF).

Dia menjelaskan, jenis penyakit tersebut sering juga disebut sebagai demam tiga hari.

BACA JUGA:  Komunitas Rupa Kita Kediri Beraksi di Depan Perpustakaan Kota

BEF atau demam tiga hari, menurut dia, merupakan penyakit sapi yang bersifat akut yang disertai demam, dengan angka kesakitan (morbiditas) yang tinggi, akan tetapi angka kematian (mortalitas) rendah.

"Penyakit ini dipicu oleh vektor serangga pembawa virus, seperti nyamuk dan lalat dengan kemampuan untuk menyebarkan penyakit sejauh 2 kilometer dan virus tersebut memiliki masa inkubasi selama tujuh hari," katanya, menjelaskan.

BACA JUGA:  Ritual Manten Tebu, Kegiatan Jelang Buka Giling di Blitar

Jenis penyakit BEF itu, lanjutnya, juga bersifat akut, dengan angka kesakitan atau morbiditas sebesar 80 persen, namun angka kematian tergolong rendah yakni antara 1 hingga 2 persen.

Namun, sambung Budi, BEF tidak masuk daftar penyakit strategis karena angka kematian rendah, sehingga tidak menimbulkan banyak kerugian.

"Gejala khas dari jenis penyakit BEF ini tidak mau minum, makan, dan panas tinggi, dan juga mengeluarkan cairan atau leleran pada hidung dan mata, sebagaimana pada PMK," katanya.

Virus yang menyerang sapi, dijelaskannya, membuat kaki sapi pincang, sebelum akhirnya ambruk. Hal ini terjadi pada hari kedua, setelah sapi terserang BEF.

Meskipun jenis penyakit ini hanya berlangsung selama tiga hari, akan tetapi dapat membuat sapi tak sanggup berdiri selama 1 bulan, sehingga bisa menurunkan produktivitas dan aktivitas ternak sapi. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM