GenPI.co Jatim - Gunung Semeru di Lumajang belum berhenti mengeluarkan letusan dan guguran, Sabtu (28/5).
Pengamatan kegempaan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur menyebut terjadi lima kali letusan/erupsi dengan amplitudo 10-15 mm dan lama gempa 55-65 detik pada Sabtu pukul 00.00-06.00 WIB.
"Kemudian lima kali gempa guguran dengan amplitudo 2-6 mm dan lama gempa 35-45 detik, serta empat kali gempa embusan dengan amplitudo 2-8 mm selama 35-70 detik," kata petugas PPGA Semeru, Liswanto dalam laporan tertulisnya kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Gunung dengan ketinggian 3.676 meter itu juga mengalami satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 26 mm.
Pengamatan secara visual gunung api terlihat jelas, asap kawah tidak teramati, cuaca cerah dan angin lemah mengarah ke selatan.
Sehari sebelumnya, pada Jumat (27/5) periode 00.00-24.00 WIB teramati terjadi sebanyak 23 kali letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm.
Tak hanya itu, Gunung Semeru juga mencatat 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 105 mm, 27 kali gempa embusan beramplitudo 2-8 mm, satu kali gempa tektonik lokal, dan empat kali gempa tektonik jauh pada perode tersebut.
"Secara visual Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut, kemudian teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100 meter dari puncak," katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang Joko Sambang mengatakan, memberikan rekomendasi yang harus dipatuhi warga seiring status Gunung Semeru Siaga atau Level 3.
"Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi, red) dan di luar jarak tersebut," katanya.
Pihaknya juga meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Joko mengingatkan adanya potensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.
Masyarakat harap mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News