Unik, Nikah Massal di Sidoarjo ini Tahu Calonnya Usai Ijab Kabul

29 Mei 2022 09:30

GenPI.co Jatim - Nikah massal di Sidoarjo ini cukup unik. Tradisi yang dilakukan di Pondok Pesantren Darul Falah Pusat lima tahun itu benar-benar merasahasiakan calon pasangannya. 

Para santri yang ikut nikah massal tersebut tak tahu siapa calon pasangannya.

Ketua Yayasan Dalilul Falihin Pondok Pesantren Darul Falah Pusat Syaiful Bakri mengatakan, tahun ini sudah yang ketujuh kainya nikah massal digelar.

BACA JUGA:  Deltras Sidoarjo Bakal Tambah Pemain, Tunggu saja

"Total ada sebanyak 22 orang pasangan pengantin yang dinikahkan tahun ini, yakni pada Minggu (22/5)," katanya, Sabtu (29/5).

Syaiful menjelaskan, pengantin yang mengikuti nikah massal tersebut merupakan santri di pondok pesantren tersebut.

BACA JUGA:  Hore! Pemkab Sidoarjo Sediakan Beasiswa Rp10 Miliar

"Selanjutnya mereka setelah menikah ditempatkan di bilik-bilik kamar yang ada di lingkungan pondok pesantren sebelum mereka diberangkatkan untuk membantu cabang kami yang ada di berbagai daerah," katanya.

Totalnya, Pondok Pesantren Darul Falah Pusat telah menikahkan 250 pasangan sejak awal nikah massal tersebut diselenggarakan.

BACA JUGA:  Bangga! Penanganan Sampah di Sidoarjo Dilirik Dubes Swiss

"Mereka yang akan menikah tidak mengetahui siapa yang akan menjadi jodoh mereka," ungkapnya.

Pasangan pengantin dirahasiakan hingga selesai dilakukan pembacaan ijab kabul. "Barulah mereka bertemu dengan pasangan masing-masing," tuturnya.

Syaiful mengungkapkan, tidak ada paksaan kepada santri apakah mau menikah dengan sesama santri dalam pondok atau orang lain.

"Kalaupun mereka mau, ya tanda tangan dan nantinya Bu Nyai (Umi Habibah, red) selaku pengasuh Pondok Pesantren ini yang akan menentukan karena untuk menentukan pasangan seseorang tidak mudah," katanya.

Banyak pertimbangan dalam menentukan jodoh seseorang, mulai dari perilaku, pengetahuan, berat dan tinggi badan serta yang terakhir salat istikharah.

"Kami juga berkoordinasi dengan pihak KUA supaya tidak membocorkan siapa calon pengantin yang dinikahkan. Pernikahan yang dilakukan ini sah di KUA, tidak ada yang nikah siri," bebernya.

Khusnul, salah satu santri yang mengikuti nikah massal mengaku tidak tahu siapa calon suaminya.

"Waktu itu saya tidak tahu siapa calon suami saya. Setelah akad nikah baru tahu kalau yang menjadi suami saya adalah tetangga desa," kata Khusnul.

"Saya ikut program nikah massal tersebut tahun 2007 dengan peserta sekitar 68 pasangan," imbuhnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM