GenPI.co Jatim - Muhammad Kusolihudin warga Jalan Satsui Tubun Gang 4, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Kota Malang menjadikan ternak burung merpati sebagai lahan mendatangkan cuan.
Udin, begitu dia akrab disapa mengeklaim berternak burung merpati membawa hoki. Mulai 2010, koleksinya bertambah dengan memelihara burung merpati hias karena lebih menjanjikan.
Dia kini fokus memelihara empat jenis burung, yaitu Blunet dari Turki, Beligiser dari Hongaria, Capucin dari Belanda dan nun dari Jerman.
Burung merpati hias miliknya rajin mengikuti kontes. Dari situ pasarnya kemudian terbuka.
Peminat burung merpati hias Udin diminati hingga luar daerah Malang. Satu ekor bisa laku mulai Rp750 ribu hingga Rp2 juta.
Harga tersebut bisa melejit menjadi belasan hingga puluhan juta rupiah bila burung memenangkan kontes.
Dirinya berniat terus menambah koleksi burung merpati hias untuk memperluas pasar.
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang Sri Winarni mengatakan, berkomitmen untuk membantu para peternak seperti Udin.
“Apa yang menjadi kendala dan kebutuhan Udin dan mungkin peternak merpati serupa lainnya, sebisa mungkin akan dipenuhi,” ujar Sri Winarni mengutip dari laman resmi Pemkot Malang.
Pihaknya mendukung penuh agar usaha yang digeluti bisa terus bertahan dan berkembang pesat.
“Jika terkait bantuan permodalan, maka peternak harus tergabung dalam sebuah kelompok atau komunitas, sehingga penyaluran bantuannya lebih tepat sasaran,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News