GenPI.co Jatim - Dosen Pariwisata Universitas Airlangga atau Unair Novianto Edi Suharno mengingatkan pentingnya sarana penunjang pencegahan risiko bencana di daerah.
Dia menilai, hal itu penting karena beberapa daerah masih minim fasilitas. Tentu ini akan menyulitkan menjangkaunya saat terjadi bencana alam.
"Kalau kita ambil contoh, misalkan di Indonesia bagian timur alamnya menarik, namun untuk mencapai itu perlu satu usaha sendiri," kata Novianto, Kamis (2/6).
Selama ini proses penanganan bencana dan evakuasi korban selalu melibatkan peranan masyarakat setempat.
Namun, jika tak ditunjang dengan kesiapan fasilitas, hal tersebut bakal membutuhkan penanganan ekstra.
Karena itu, dibutuhkan fasilitas yang memadai dan ditunjang informasi dari warga.
"Penanggulangan bencana tentu melibatkan masyarakat lokal di daerah secara maksimal. Karena, sumber informasi dari masyarakat lokal jauh lebih presisi atau akurat," bebernya.
Selain itu, kata dia, juga dibutuhkan kebijakan-kebijakan tertentu. Seperti peraturan atau perundang-undangan terkait dengan kondisi di suatu daerah.
Novianto juga menyampaikan, perlunya peta lokasi daerah rawan bencana berserta lokasi titik evakuasi di lokasi tempat wisata.
Menurutnya, keberadaan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) memegang peranan penting dalam penanggulangan risiko bencana alam.
Terlebih, pelatihan-pelatihan terkait penanggulangan dan penanganan risiko bencana alam juga sudah rutin diberikan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News