GenPI.co Jatim - Virus Hendra atau Hendra Henipavirus disebut lebih berbahaya dari Covid-19.
Hal tersebut diutarakan oleh Epidemiolog Universitas Airlangga/Unair Laura Navika Yamani.
Bahkan, tingkat fatalitas atau fatality rate yang disebabkan virus Hendra jauh lebih tinggi ketimbang Covid-19.
"Covid-19 pada tingkat (fatalitas, red) 3-4 persen, virus hendra berada pada tingkat 50 persen kematian," kata Laura, Kamis (2/6).
Data sejak tahun 1994-2013 terdapat 7 kasus kematian pada manusia akibat virus tersebut.
Meski punya tingkat fatalitas yang tinggi, namun virus Hendra masih jarang ditemui menjangkiti manusia.
Virus Hendra menyerang sistem pernapasan dan neurologi hewan serta manusia. "Virus ini ternyata bersifat zoonosis yakni bisa berpindah dari host ke host, dari hewan ke manusia," jelasnya.
Meski berasal dari kelelawar, namun penularan virus hendra ke manusia diperkirakan lebih sering terjadi dengan perantara sesama mamalia.
"Kalau dari kelelawar langsung ke manusia biasanya sulit, karena sifat host-nya berbeda. Lebih mudah masuk dari perantara sesama mamalia, dalam kasus ini kuda," ujarnya.
Wabah itu pertama kali muncul pada 1994, di kawasan Hendra, Brisbane, Australia dan bersumber dari kelelawar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News