GenPI.co Jatim - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi totalitas memerankan sebagai raja pertama Kerajaan Majapahit Raden Wijaya dalam pementasan ludruk.
"Pengalaman pertama mendebarkan, bikin ketagihan. Nanti kalau manggung lagi bakal lebih mantap," kata Eri Cahyadi, Selasa (31/5) yang lalu.
Pementasan ludruk ternyata tidak hanya dilakukan Eri Cahyadi saja, sejumlah Forkopimda Surabaya dan grup seniman Ludruk Luntas juga ikut serta memerankan anggota Kerajaan Majapahit.
Di dalam ludruk tersebut menceritakan bagaimana asal mula terbentuknya Kota Surabaya pada zaman Kerajaan Majapahit.
Saat awal pertunjukan, pentolan grup ludruk Luntas Robets Bayoned membuka dengan bahasa khas Suroboyo-an.
Setelah pembukaan tersebut Wali Kota yang akrab disapa Mas Eri tampil sebagai raja, pemimpin pasukan Majapahit untuk melawan sekaligus mengusir tentara Tartar dari Kekaisaran Mongol.
Eri Menyebutkan bakal kembali bermain ludruk bersama Forkopimda Surabaya, tujuannya untuk melestarikan kesenian sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Pahlawan.
"Setelah pandemi covi-19 ini, salah satu cara kami menggerakkan perekonomian adalah dengan kesenian secara masif di Surabaya," kata dia.
Selain itu, Eri juga mendukung grup ludruk Luntas untuk melestarikan kesenian khas Surabaya.
Menurut Eri, ludrukan ala Luntas berbeda karena membawakannya dengan cara kekinian sehingga cara ini dapat menarik minat anak muda Kota Surabaya menikmati kesenian tradisional.
"Saatnya Luntas membawa nama besar Surabaya, tunjukkan ke seluruh nasional bahkan hingga ke kancah internasional, Luntas ada dan yang terdepan," ujar Eri. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News