GenPI.co Jatim - Jembatan Ngadi yang menjadi penghubung jalur Kediri-Tulungagung akhirnya diperbaiki.
Revitalisasi berfokus pada perkuatan tiang pancang yang telah rusak diterjang kencangnya arus sungai di bawahnya.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan, saat ini proses pembongkaran dilakukan pada pembongkaran jembatan bailey yang merupakan rangka besi bersifat portabel.
"Sekarang tahapan pembongkaran jembatan bailey, mungkin sudah 80 persen. Dalam waktu satu pekan jembatan sudah bisa diangkat dan kami persiapan untuk membangun tiang pancang di bawah," ujarnya, Jumat (3/6).
Pembangunan Jembatan Ngadi ini akan menelan sekitar Rp10,5 miliar yang disiapkan dari APBD.
Dhito mengungkapkan, pembangunan jembatan dilakukan untuk memperlancar konektivitas dengan kabupaten lainnya.
"Target penyelesaian tetap empat bulan, tapi Pak Irwan (Plt Dinas PUPR Kabupaten Kediri Irwan Chandra, red) minta perkuat tiang pancang di bawahnya. Ini berkaitan dengan arus sungai yang ada," kata dia.
Selama perbaikan, masyarakat membuat jembatan darurat yang bisa dilewati kendaraan roda dua secara swadaya.
Dhito meminta jembatan sementara tersebut ditutup sementara saat turun hujan di Kecamatan Mojo dan sekitarnya untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Saya imbau, jika hujan yang tidak hanya di Mojo, tapi bagian lain (air mengalir melalui sungai di bawah Jembatan Ngadi, red) saya takutkan bisa mengganggu kekuatan jembatan swadaya ini, jadi ditutup kalau hujan," katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas PUPR Kabupaten Kediri Irwan Chandra mengatakan, kerusakan jembatan terjadi akibat turunnya debit sungai serta banjir pada 2017. Tiang penyangga jembatan seolah terlihat menggantung.
Jalur penghubung antara Kabupaten Kediri dan Tulungagung akan ditutup selama perbaikan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tulungagung serta Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri dan Polresta Kediri perihal penutupan jalan ini," kata Irwan Chandra. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News