ITS dan Kampus di Inggris Jadikan Kediri Objek Penelitian Sampah

05 Juni 2022 07:30

GenPI.co Jatim - ITS Surabaya bersama Heriot Watt University Inggris mengadakan pelatihan tentang pengelolaan limbah berbasis aplikasi di Kota Kediri.

Wilayah Kediri terpilih karena daerah tersebut masih kemungkinan berkembang pesat seiring pembangunan bandara dan jalan tol.

"Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, juga akan meningkatkan jumlah timbunan sampah di Kota Kediri, apabila tidak dapat dikelola dengan baik akan menimbulkan permasalahan di kemudian hari," ujar Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Sabtu (4/6).

BACA JUGA:  Crazy Rich Kediri Berhasil Kumpulkan Uang Rp1 Miliar Saat Kuliah

Kota Kediri memiliki luas 6719,95 hektare, dengan jumlah penduduk 287.962 jiwa (data per 2021).

Saat ini, kata Bagus, sudah memiliki 110 bank sampah, yang 85 di antaranya dikelola masyarakat dan 20 ada di sekolah. Sisanya lima bank sampah di pasar tradisional.

BACA JUGA:  Persik Kediri Puas Lihat Hasil Undian Turnamen Pramusim

Dia mengatakan, setiap harinya ada sekitar 140 ton sampah masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). Mayoritas merupakan sampah rumah tangga.

"Semua bank sampah ini secara aktif telah mendaur ulang sampah menjadi barang-barang yang memiliki nilai ekonomi," kata dia.

BACA JUGA:  3 Pegawai Swasta di Kediri Kambuh, Kali ini Tak Berkutik

Bagus mengungkapkan. pada 2020 bank sampah di Kota Kediri diperkirakan dapat mengelola sampah sebanyak 83,9 ton per tahun.

Pemkot Kediri juga mengeola sampahnya dengan TPS3R (reduce, reuse, recyle). Saat ini, Kota Kediri memiliki tujuh TPS3R dengan kontribusi pengurangan sampah sebesar 25-30 persen.

Kota Kediri memiliki tiga TPA, namun dalam pengelolaannya masih belum maksimal.

"Namun, upaya tersebut dirasa belum dapat mereduksi timbunan sampah yang dibuang ke TPA. Untuk itu diperlukan inovasi pengelolaan sampah, khususnya berbasis aplikasi yang memberikan kemudahan penanganan sampah," katanya.

Selain itu, juga dapat memberikan nilai ekonomis bagi warga Kota Kediri.

Kota Kediri dipilih menjadi objek penelitian, karena dinilai memiliki kondisi bank sampah, pengelolaan serta komunitas peduli sampah sesuai target penelitian dari Heriot Waat University.

Dia berharap dengan penelitian dan pembuatan aplikasi manajemen sampah ini, dapat menjadi solusi pengelolaan ke depan. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM