Haji Dibuka Lagi, Pembuatan Gelang Identitas Kembali Menggeliat

06 Juni 2022 09:00

GenPI.co Jatim - Ibadah haji kembali terlaksana. Kloter pertama jemaah haji Embarkasi Surabaya sudah terbang, Sabtu (4/6).

Nah, di tengah hiruk pikuk suasana ibadah haji terdapat cerita lain, yakni kehadiran perajin gelang identitas bagi para jemaah haji.

Gelang yang dilingkarkan pada setiap tamu Allah itu dilengkapi nama, bendera Indonesia, nomor paspor, tempat tinggal para jemaah selama berada di Arab Saudi, kloter, hingga tahun keberangkatan.

BACA JUGA:  Sudah Dapat 119 Kali Makan, Jemaah Haji Tak Perlu Bawa Beras

Gelang tersebut digunakan sebagai identitas selain paspor para jemaah haji.

"Ini dari Depag untuk menjaga kalau paspor atau tas hilang ini bisa menjadi solusi," kata salah seorang perajin gelang identitas haji Ahmad Sidiq kepada GenPI.co Jatim, Minggu (5/6).

BACA JUGA:  Koper Jemaah Haji Dibuka, Tak Taunya Ada Berasnya

Ahmad Sidiq menerangkan, pencetakan keseluruhan identitas jemaah haji dilakukan begitu dirinya bersama enam orang rekannya menerima manifes penerbangan dari petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH).

Hal tersebut akan rutin dilakukan setiap hari, hingga semua peserta haji terbang ke Tanah Suci.

BACA JUGA:  Kisah Tukang Sapu Asal Tuban, Rela Jual Ternak untuk Ibadah Haji

Sementara itu, proses pembuatan lempengan stainless dilakukan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah setiap tahun.

Hal tersebut juga berlaku saat ibadah haji tak digelar lantaran pandemi Covid-19 yang menghantam dunia.

Hanya saja, gelang tersebut masih berupa lempengan kosong, lantaran tak ada identitas jemaah yang masuk.

"Pengisian identitasnya ada di setiap asrama (haji, red). Nanti prosesnya setelah data-data masuk semua, baru kami ukir di gelangnya," terangnya.

"Produksi (lempengan gelang, red) sekitar 3-4 bulan. Jadi, jauh-jauh hari sebelum puasa sudah dibikin," lanjutnya.

Soal proses pencetakan identitas jemaah, keseleruhan dilakukan secara manual sesuai dengan manifes yang diterima. Pengerjaan memanfaatkan palu, alat ukir, dan cap nama.

"Tangan-tangan terampil kami yang membuatnya," ujarnya.

Ditanya soal jumlah orderan, pria 39 tahun menyebut, hal tersebut mengungakapkan memang mengalami penurunan dibanding ibadah haji pada tahun-tahun sebelumnya.

"Terhitung sepi daripada sebelumnya. Kalau di musim yang normal jumlahnya (kloter, red) dua kali lipat lebih (dari, red) ini," jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM