GenPI.co Jatim - Sebanyak 13 koper milik calon jamaah haji (CJH) kloter 5 Embarkasi Surabaya ditemukan petugas memiliki berat melebihi kapasitas yang ditentukan.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Husnul Maram menjelaskan, barang bawaan calon haji yang masuk bagasi pesawat dibatasi maksimal 15 kilogram.
"Terdapat 13 koper milik jamaah kloter 5 yang beratnya melebihi 15 kilogram," katanya, Selasa (7/6) kemarin.
Dia mengungkapkan, di antara barang bawaan jamaah yang melebihi kapasitas beratnya adalah bahan makanan.
"Beberapa jamaah membawa mie instan," ujarnya.
Selain itu juga ditemukan pengeras suara dalam koper milik seorang pembimbing kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH).
Pengeras suara kloter 5 ini menggunakan baterai tanam yang tergolong sebagai bahan dianggap mudah meledak sehingga dilarang masuk koper di dalam bagasi.
"Pengeras suara sebenarnya tidak dilarang dimasukkan koper asal baterainya dilepas. Baterainya bisa dimasukkan tas tenteng," tutur Maram.
Selain itu, PPIH Embarkasi Surabaya kembali menemukan beberapa jamaah yang membawa alat pengsi daya portabel di dalam koper yang akan dimasukkan bagasi pesawat.
Maram mengingatkan power bank diperbolehkan menurut aturan penerbangan internasional, asalkan kapasitasnya tidak melebihi 20.999 mAH.
"Boleh membawa power bank dengan kapasitas yang tidak terlalu besar dan semestinya ditaruh di tas tenteng," ujarnya.
Setiap barang-barang jamaah yang disita PPIH Embarkasi Surabaya karena beratnya melebihi batas muatan dikembalikan kepada petugas haji daerah dan dapat diambil pemilik sekembalinya dari Tanah Suci.
Kloter 5 Embarkasi Surabaya merupakan gabungan jamaah yang berasal dari Kabupaten Lamongan, Jombang, Nganjuk, dan Kota Surabaya. Rombongan dijadwalkan terbang ke Tanah Suci pada Selasa malam pukul 19.05 WIB.
Jamaah termuda dalam rombongan kloter 5 ini atas nama Jefri Ardiyansyah Fauzi asal Kota Surabaya yang tercatat masih berusia 20 tahun. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News