GenPI.co Jatim - Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno punya kedekatan dengan Kota Surabaya.
Tak hanya sebatas kota kelahiran saja, melainkan juga saksi sang proklamator menyatakan cinta kepada Siti Oetari, istri pertamanya.
Inisiator Komunitas Begandring Soerabaia Kuncarsono Prasetyo mengatakan, semasa mudanya Soekarno memang tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto Jalan Peneleh Gang VII, Surabaya.
Soekarno menetap di rumah Tjokroaminoto usai kembali ketika menempuh pendidikan di Hoogere Burgerschool (HBS). Saat itulah kedekatan Soekarno dan Oetari terbangun.
Namun, saat Seokarno yang diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) terpaksa pindah dari Surabaya.
Hingga kemudian kembali ke Surabaya lantaran mendengar kabar jika istri HOS Tjokroaminoto meninggal dunia.
Dia mengambil cuti kuliah selama tujuh bulan dan kembali ke Surabaya. "Selama 7 bulan itu Bung Karno bekerja di Stasiun Semut untuk mendapatkan uang dan uangnya itu dikasihkan kepada Pak Tjokro," kata Kuncar, Kamis (9/6).
Seokarno lantas mendapatkan saran dari salah seorang kerabat HOS Tjokroaminoto untuk menikahi Siti Oentari, anak sulung HOS Tjokroaminoto.
Kuncar menyebut, Jembatan Peneleh, Surabaya menjadi saksi Soekarno menyatakan cinta pada Oetari. Keduanya pun melangsungkan pernikahan di ruang tamu rumah milik HOS Tjokroaminoto.
Usai menikah, Soekarno kembali ke Bandung untuk melanjutkan kuliahnya. Tokoh besar kelahiran 6 Juni 1901 itu pun turut membawa Oetari pergi bersamanya.
"Setelah menikah dan cuti kuliahnya habis, dia (Bung Karno) kemudian memboyong istrinya ke Bandung untuk melanjutkan lagi kuliahnya," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News