GenPI.co Jatim - Pemerintah Kabupaten Malang membeberkan dua kunci utama meningkatkan produki padi di wilayahnya, yakni memaksimalkan lahan dan pemanfaatan sumber air.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, Slamet Budi Samsul mengatakan, ada sejumlah upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
"Untuk peningkatan produksi pangan terutama beras adalah pemanfaatan semua jenis lahan," kata Slamet, Jumat (10/6).
Slamet juga menjelaskan, pemanfaatan lahan yang bisa ditanami padi, bukan hanya menckup areal persawahan saja, tetapi petani juga didorong untuk menanam padi pada jenis tanah lain seperti pekarangan dan lahan kering yang diairi (tegal).
Tak kalah penting, dia menjelaskan, untuk meningkatkan produksi padi salah satu kunci utama adalah ketersediaan air.
"Biarpun sawah tersebut merupakan sawah irigasi, tapi tetap bergantung bagaimana curah hujan pada musim tersebut," ujarnya.
Dia menambahkan dengan tingginya curah hujan pada suatu wilayah, maka para petani tidak hanya melakukan satu kali masa penanaman padi namun bisa dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, produksi padi pada 2020 tercatat sebanyak 481.001 ton dan mengalami peningkatan menjadi 503.428 ton pada 2021.
Peningkatan tersebut dengan rata-rata produksi sebesar 7,08 ton per hektare untuk gabah kering giling (GKG).
Luas areal persawahan di wilayah Kabupaten Malang mencapai 45.888 hektare. Sementara untuk luas tanam mencapai 70.000-74.000 hektare yang disebabkan para petani bisa melakukan penanaman padi berkisar antara 1-3 kali selama satu musim. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News