GenPI.co Jatim - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kota Batu dilaporkan bertambah dan saat ini sudah lebih dari seribu ekor sapi yang terjangkit.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Batu, Sugeng Pramono mengatakan, saat ini ada sebanyak 1.200 sapi yang terserang PMK.
Sementara sebanyak 258 ekor sembuh dan 32 ekor lainnya mati.
"Jumlah ternak yang terjangkit sekitar 1.200 ekor, tingkat kematian sekitar 32 ekor dan tingkat kesembuhan sekitar 258 ekor," kata Sugeng.
Sebagai informasi, pada awal Mei 2022, total hewan ternak yang terjangkit PMK dilaporkan kurang lebih sebanyak 300 ekor. Namun saat ini jumlah hewan ternak yang terpapar PMK mengalami peningkatan menjadi 1.200 ekor.
Sugeng menjelaskan sebagai langkah antisipasi Dispangtan Kota Batu mengatasi wabah PMK dengan menerapkan langkah di antaranya pemberian obat-obatan pada hewan ternak yang sakit.
Lanjutnya, komunikasi juga dilakukan kepada para peternak terkait tata cara untuk melakukan sterilisasi pada kandang, sistem sanitasi dan peralatan ternak.
"Kemudian juga diberikan pemahaman tentang peran serta peternak untuk menjaga kandang dan ternak," katanya.
Sementara itu, Pemkot Batu juga sudah mendistribusikan eco enzyme sebagai cairan probiotik yang dinilai bisa membantu mempercepat proses penyembuhan.
"Kerja sama yang baik antara petugas dan kemandirian peternak terbukti dapat mengurangi tingkat kesakitan ternak dan meningkatkan nilai kesembuhan," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News