GenPI.co Jatim - BMKG belum menerima laporan kerusakan sebagai dampak gempa bumi yang terjadi di pesisir Selatan Jawa Timur.
"Belum ada laporan kerusakan sebagai dampak gempa selatan Jawa Timur pagi ini," ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui siaran pers BMKG, Minggu (12/6).
Sebelumnya, terjadi gempa bumi yang mengguncang wilayah laut Trenggalek bermagnitudo 5,2.
Daryono menyebut, hasil monitoring belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.
Dia mengungkapkan, episenter gempa yang terjadi pada pagi hari tadi dekat dengan guncangan kuat merusak Pulau Jawa sekitar tahun 1867, 1896, 1937 dan 1962.
Episenter gempa terletak pada koordinat 8,60° LS - 111,41° BT, tepatnya di laut pada jarak 23 KM arah Selatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, dengan kedalaman 103 KM.
Daryono menjelaskan, gempa tersebut merupakan jenis menengah. Terjadi akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa di Zona Benioff.
"Para ahli lazim menyebutnya sebagai gempa dalam lempang atau intraslab earthquake," katanya.
Guncangan gempa dilaporkan tterasa hingga sebagian Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Di antaranya, Kulon Progo, Bantul, Wonogiri, Gunungkidul, Pacitan, Cilacap, Karangkates, Ponorogo, Nganjuk, Blitar.
Selanjutnya Trenggalek, Klaten dan Karanganyar dengan skala intensitas II-III MMI. Skala tersebut dirasakan nyata dalam rumah, getaran terasa seakan akan truk berlalu.
Sementara itu untu wilayah Lumajang, Madiun dan Kepanjen (Kabupaten Malang) dirasakan dengan skala intensitas II MMI. Terasa oleh beberapa orang dengan benda ringan yang bergantung bergoyang. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News