Langka! Purnama Stroberi Super akan Muncul, Catat Tanggalnya

12 Juni 2022 23:00

GenPI.co Jatim - Tiga fenomena purnama cukup langka bisa disaksikan warga Jawa Timur dalam waktu dekat. 

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan, langit Indonesia akan terjadi tiga fenomena selama periode 14 Juni sampai 14 Juli 2022.

Ketiganya, yakni purnama stroberi super, bulan baru stroberi mikro dan purnama rusa super. 

BACA JUGA:  BMKG Ingatkan Masyarakat Fenomena La Nina

"Purnama stroberi super merupakan purnama yang terjadi di bulan Juni. Sedangkan purnama rusa super adalah purnama yang terjadi pada bulan Juli. Definisi ini juga dipakai untuk fase bulan baru," kata peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang, Minggu (12/6). 

Fenomena purnama stroberi super akan terjadi pada 14 Juni 2022 pukul 18.51 WIB/19.51 Wita/20.51 WIT pada jarak 357.368 kilometer (km). Lalu, purnama rusa super bakal terjadi pada 14 Juli 2022 pukul 01.57 WIB/02.57 Wita/03.57 WIT pada jarak 357.418 km.

BACA JUGA:  Surabaya Panas Cak, Oh Ternyata Karena Fenomena ini

Sementara itu, bulan baru stroberi mikro terjadi pada 29 Juni 2022 pukul 09.52 WIB/10.52 WITA/11.52 WIT pada jarak 406.569 km. Hanya saja untuk bulan baru stroberi mikro tidak dapat disaksikan sebelum matahari terbit. 

Andi menjelaskan, bulan baru stroberi mikro akan terbit lebih lambat dibandingkan matahari. Tak hanya itu, permukaannya yang menghadap bumi tidak terkena cahaya matahari sehingga tampak gelap.

BACA JUGA:  Fenomena Bulan Hitam, BMKG Peringatkan Nelayan

"Untuk menyaksikan fenomena ini, masyarakat cukup arahkan pandangan sesuai arah terbit hingga terbenamnya bulan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Fenomena ini bisa diamati tanpa perlu bantuan alat optik apapun, kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk foto ataupun video," katanya. 

Andi mengungkapkan, purnama kali ini istimewa karena bertepatan dengan bulan purnama super atau yang disebut purnama perige m dan bulan baru mikro atau bulan baru apoge.

Fenomena purnama super cukup langka, terakhir kali terjadi pada 2004 dan 2013. Artinya, terjadi setiap sembilan tahun sekali atau baru akan terjadi kembali pada 2031 dan 2040.

Pun demikian, Andi mengingatkan, fase bulan stroberi ini sama dengan biasanya. Dapat juga menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan hari lainnya. 

Konfigurasi sejajarnya matahari-bumi-bulan atau matahari-bulan-bumi memungkinkan memunculannya pasang yang lebih besar. Terlebih bila titik bukan pada posisi terdekat dengan bumi. 

Andi menyebut, pasang laut tertinggi akan terjadi pada 14 Juni 2022 dan 14 Juli 2022, pihaknya menyarankan nelayan untuk tidak melaut di dua hari sebelum dan sesudah fenomena tersebut. 

"Perhitungan ini hanya mempertimbangkan faktor astronomis saja tanpa melihat gelombang laut akibat badai angin," kata Andi.

Selain itu, pasang laut pada 29 Juni 2022 secara astronomis juga perlu diwaspadai. Gaya pasang laut saat bulan baru mikro adalah sebesar 52 persen dari gaya pasang laut saat bulan perbani super.

Nelayan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan antara dua hari sebelum dan sesudah puncak fenomena tersebut. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM