Harga Cabai Rawit Gila-Gilaan, Petani Situbondo Ungkap Faktornya

GenPI.co Jatim - Harga cabai rawit di Situbondo kian menggila, yakni mencapai Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogram.

Jauh dari sebelumnya yang hanya berkisar Rp30.000 per kilogram. "Hampir semua harga naik," kata Suryani, salah seorang pedagang pracangan di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, Senin (13/6).

Dia mengungkapkan, kenaikan juga terjadi pada harga tomat dari sebelumnya Rp7.000 menjadi Rp18.000 per kilogram.

BACA JUGA:  Harganya Bersaing, Melon Golden Datangkan Cuan untuk Petani

Selain itu, cabai merah besar juga mengalami kenaikan harga dari sebelumnya Rp30.000 menjadi Rp70.000 per kilogram. Sayur mayur, seperti ranti ikut naik menjadi Rp23.000 per kilogram.

Harga tahu juga naik dari sebelumnya satu papan hanya Rp22.000, saat ini menjadi Rp24.000.

BACA JUGA:  Harga Bawang Merah di Surabaya Naik, Cabai Rawit jadi Rp100 Ribu

Sementara itu, harga daging ayam yang sebelumnya berkisar Rp27.000 saat ini sudah tembus Rp38.000 per kilogram.

Suryani menyebut, kenaikan harga tersebut saudah terjadi sejak setelah Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah.

BACA JUGA:  Harga Cabai Rawit di Malang Semakin Meroket Tajam

"Harga telur ayam broiler juga naik, yang biasanya Rp22.000 sekarang sudah Rp26.500 per kilogram. Hanya daging sapi yang harganya stabil, yaitu Rp110.000 per kilogram," katanya.

Kenaikan harga cabai rawit tersebut salah satunya disebabkan oleh banyaknya petani yang gagal panen.

Petani cabai rawit asal Desa/Kecamatan Jangkar, Situbondo, Herman fauzi mengungkapkan, tanaman cabai banyak yang diserang hama cacar atau busuk buah.

"Kenaikan harga cabai rawit saat ini wajar menurut kami, karena petani cabai banyak yang gagal panen. Curah hujan yang masih tinggi dua bulan terakhir, menyebabkan tanaman cabai milik petani mengalami busuk buah," katanya. (ant)