Iduladha di Depan Mata, Pedagang Sapi Kurban di Malang Gelisah

15 Juni 2022 05:00

GenPI.co Jatim - Iduladha harusnya menjadi momen pedagang sapi dan kambing untuk meraup untung. Namun, tidak untuk tahun ini.

Merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK yang menyerang ternak membuat pedagang hewan kelimpungan.

Asrofi salah satunya, pedagang sapi asal Malang tersebut mengaku sejak munculnya PMK penjualan hewan ternak semakin sulit. Biasanya, menjelang Iduladha seperti sekarang menjadi momen untuk mengais rezeki.

BACA JUGA:  Ribuan Sapi Terserang PMK, Dispangtan Kota Batu Bergerak Cepat

"Adanya wabah (PMK, red) itu lho mas bikin susah sekarang buat jual sapi. Karena orang-orang pada takut kalau sapinya kena," ujar Asrofi saat dijumpai GenPI.co Jatim di Kecamatan Gondanglegi, Selasa (14/6).

Dia mengatakan penjualan sapi harus turun drastis. Sebelumnya, Asrofi mampu menjual hingga lima ekor sapi, saat ini belum sama sekali.

BACA JUGA:  Duh, Produksi Susu Sapi di Malang Merosot Tajam

"Kalau ada yang tanya harga sapi ya saya layani. Semisal laku satu saja sudah sangat bersyukur, lha saiki (sekarang, red) sepi mas," imbuhnya.

Soal harga, Asrofi mengungkapkan belum ada penurunan harga sapi. Dia menjual dengan kisaran harga Rp25 juta untuk ukuran sapi lokal dengan bobot 200 kilogram.

BACA JUGA:  Seribuan Sapi di Pujon Malang Mati, Warga Buat Kuburan Massal

Sementtara itu, sapi simental bisa mencapai Rp33 juta untuk bobot 300 kilogram.

"Masih belum turun untuk harga sapi untuk kurban, mayoritas memang segitu," tandasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM