Peringatan BPBD Tak Bisa Disepelekan, Warga Magetan Wajib Waspada

GenPI.co Jatim - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Magetan mengelurkan peringatan dini terkait dampak anomali cuaca.

Sejumlah wilayah di Magetan masih diguyur hujan disertai angin kencang dalam beberapa hari terakhir.

"Berkaitan pemantauan perubahan cuaca di Kabupaten Magetan, acuan kami adalah BMKG," ujar ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan Eka Wahyudi, Rabu (15/6).

BACA JUGA:  7 Tahun Buron, Koruptor Pupuk Akhirnya Ditangkap di Magetan

Dia mengungkapkan, sesuai prakiraan cuaca bulan kemarin curah hujan di Magetan rendah.

Namun, informasi yang didapatkan dari BMKG, prakiraan pada minggu ini potensi hujan cukup tinggi. "Kemungkinan hujan akan terjadi pada sore hingga malam hari," katanya.

BACA JUGA:  144 Atlet dan Ofisial Asal Magetan Siap Ikut Porprov Jatim

Eka Wahyudi menyebut, dampak anomali cuaca ini tidak hanya berpotesi meningkatkan bencana alam. Melainkan juga sektor kehidupan masyarakat lainnya.

"Dampak dari perubahan musim bisa meningkatkan potensi bencana alam, selain itu juga bisa mempengaruhi sektor kehidupan lainnya mulai dari pertanian, ekonomi, dan kesehatan," kata dia.

BACA JUGA:  Disnakan Magetan Punya Solusi PMK, Peternak Coba Praktikkan

Data miliknya, selama beberapa hari terakhir, sudah dua kejadian pohon tumbang dan banjir di Jalan Sukowati Kota Magetan.

Pihaknya meminta masyarakat yang berdomisili di wilayah rawan bencana tanah longsor untuk lebih waspada. terlebih terhadap potensi adanya longsor.

Beberapa daerah yang rawan longsor, di antaranya, Kecamatan Poncol, Panekan, Plaosan, Sidorejo, dan Parang yang ada di lereng Gunung Lawu.

Sesuai pemetaan BPBD setempat, secara umum wilayah Kabupaten Magetan rawan terjadi bencana karena berada di lereng Gunung Lawu dan DAS Bengawan Solo.

"Warga diimbau mewaspadai dampak mundurnya musim kemarau ini dan potensi hujan disertai angin kencang yang masih terjadi hingga Juli nanti," katanya. (ant)