GenPI.co Jatim - Kisah penjual nasi kering atau karak asal Kabupaten Pasuruan ini bisa menjadi inspirasi banyak orang. Dia puluhan tahun menabung untuk bisa berangkat ibadah haji.
Dia adalah Mohammad Ilyas asal Kabupaten Pasuruan yang menggeluti usaha jual beli karak sejak 1995.
"Saat itu harga karak masih Rp500 per kilogram. Saya jual kembali Rp1.000 per kilogram," kata Ilyas di Asrama Haji Surabaya, Kamis (16/6) dikutip dari Antara Jatim.
Ilyas mengaku bersyukur bisa menabung sedikit demi sedikit, hingga akhirnya bisa memenuhi panggilan Allah ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.
"Saya menjual, menawarkan karak, keliling dari rumah ke rumah," ujar pria yang kini berusia 48 tahun itu.
Memang benar, niat baik itu selalu dilancarkan Allah. Suatu hari, belasan tahun yang lalu salah seorang pelanggannya merasa Ilyas bisa berdakwah dengan nada.
Melihat hal ini, pelanggannya itu lantas mengundang Ilyas untuk berdakwah diiringi nada yang ternyata sukses.
Sejak itu job dakwah dengan nada terus mengalir, memberi penghasilan tambahan selain tetap menjual karak.
Tak terasa, sampai 2011, tabungannya dari menggeluti dua kegiatan tersebut mencapai Rp5 juta. Ilyas lantas menyetorkan semuanya untuk uang muka biaya ibadah haji.
"Selebihnya saya lunasi menggunakan dana talangan dengan cara mencicil," ucapnya.
Tahun ini cicilan dana talangan biaya haji telah ia dilunasi.
Pada Kamis pagi Ilyas berangkat ke Tanah Suci bersama Kelompok Terbang (Kloter) 17 Embarkasi Surabaya.
"Insyallah setelah pulang haji pun, saya tetap akan menjual karak, selain juga berdakwah dengan nada," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News