Jatim.GenPI.co - Pengiriman pekerja migran di luar prosedur resmi atau ilegal masih kerap terjadi di Kabupaten Banyuwangi.
Sebagai upaya bentuk pencegahan, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Banyuwangi tengah menjalankan program sikat sindikat.
BACA JUGA: Hore! Jembatan Joyoboyo Bakal Dibuka untuk Umum, Sudah Tak Sabar
Sebagaimana disampaikan oleh koordinator UPT BP2MI Banyuwangi Muhammad Iqbal. Sesuai namanya, program tersebut untuk memerangi pengiriman pekerja migran secara ilegal.
"Wilayah tapal kuda berpotensi cukup banyak terjadinya perdagangan orang (pengiriman pekerja migran ilegal)," kata Iqbal saat pertemuan dengan Bupati Ipuk Fiestiadani Azwar Anas membahas permasalahan dan penanganan buruh migran di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (20/4).
Menurutnya, sejauh ini Pemkab Banyuwangi sudah banyak memberikan dukungan kepada BP2MI. Salah satunya memfasilitasi kantor operasional.
Maka dari itu, ia berharap kolaborasi ini terus dilakukan untuk meningkatkan pemberantasan pengiriman pekerja ilegal ke luar negeri.
"Perlindungan pekerja migran adalah kerja bersama. Tahun lalu ada sekitar 3.000 warga Banyuwangi yang berangkat menjadi pekerja migran, kami kawal mulai pelatihan sampai sertifikasi," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan kolaborasi dengan BP2MI akan diperkuat.
"Tadi kami bahas beberapa hal penting, seperti kasus yang dihadapi pekerja migran di luar negeri dan masih maraknya jalur ilegal. Ini pekerjaan rumah bersama. Kami siap bersinergi, melindungi keselamatan pekerja migran menjadi perhatian kita bersama," kata Ipuk.
BACA JUGA: Sekolah di Surabaya Tentukan Sendiri Ujian Kelulusan Siswanya
Ia menjelaskan, pihaknya tengah merancang sejumlah program perlindungan, misalnya, mengenail meningkatkan kapasitas para pekerja yang akan dikirim.
"Kami berencana akan membantu memfasilitasi sertifikat keahlian yang dibutuhkan para pekerja. Kami juga siap mendukung program pelatihan yang tengah dilakukan BP2MI di kantong-kantong pengiriman calon pekerja migran," ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News