Waduh, Koalisi Semut Merah Diramalkan Tidak Bertahan Lama

19 Juni 2022 16:30

GenPI.co Jatim - Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam melihat koalisi Semut Merah antara PKB dan PKS tidak bertahan lama.

"PKS dan PKB itu relatif dimata publik itu sulit satu frekuensi. Kalau pun mereka ingin berkoalisi, itu hanya di jangka pendek saja untuk pilpres," ujarnya kepada GenPI.co Jatim, Minggu (18/6).

Kendati demikian, dirinya menyebut, rencana koalisasi dua parpol itu sah-sah saja dilakukan.

BACA JUGA:  Golkar dan PDIP Jatim Bertemu, Ancang-ancang Koalisi 2024?

Bahkan, bukan tak mungkin jika koordinasi berjalan mulus bisa terjadi kawin politik antara PKB dan PKS di kontelasi Pilpres 2024.

"PKB dan PKS pernah tergabung dalam koalisi cuma waktu itu pengendalinya Demokrat. PKB dan PKS berkoalisi dari sudut kepentingan, ya sah-sah saja. Namanya orang menyamakan frekuensi," jelasnya.

BACA JUGA:  KIB Buka Kemungkinan Koalisi di Pilkada Malang

Hanya saja, jika keduanya benar-benar bersatu dalam koalisi Semut Merah, PKS disebut harus mengalah. Sebab, PKB sudah mengusung nama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Artinya, sosok yang diusung PKS harus rela menempati posisi calon wakil presiden saja.

BACA JUGA:  PKB Jatim Tunggu Mandat Pusat Soal Koalisi Semut Merah

"Kalau melihat langkahnya PKB ingin memenangkan Cak Imin sebagai presiden, berarti PKS harus mengambil posisi di bawah itu, dalam arti wakil presiden," jelasnya.

Surokim menyebut politik bersifat dinamis. Semua bisa saja terjadi.

"Semua bisa berubah tergantung peluang. Kalau dilihat dari upaya penjajakan, PKB ingin menambah penawaran kawan. Karena, kalau PKB tidak bergerak akan sulit mendapat jatah menjadi calon presiden," terangnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM