Keren Cak! BRI Terus Hadirkan Transformasi Digital untuk Nasabah

19 Juni 2022 18:30

GenPI.co Jatim - BRI tengah tengah fokus menjalankan transformasi yang mengarah ke blueprint BRIVolution 2.0 untuk menciptakan pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

Executive Vice President Application Management & Operation BRI I Nyoman Sugiri Yasa yakin, transformasi digital yang dilakukan perseroan bisa bakal membawa BRI menjadi lebih efisien dalam menjalankan operasional bisnis.

Dia optimistis, langkah yang diambil tersebut akan menjadikan BRI memiliki daya saing kuat di masa depan.

BACA JUGA:  BRI Gelar Pesta Rakyat Simpedes 2022, Bentuk Dukungan UMKM

Nyoman sadar dunia digital perbankan berkembang sangat cepat. Karena itu, pihaknya terus terpacu untuk menghadirkan layanan digital terbaik bagi nasabah.

Semangat itu yang terus dihaga dan dikomunikasikan kepada Insan BRILian (Pekerja) BRI.

BACA JUGA:  Rajin Nabung Pakai BRImo, Nasabah BRI Dapat Mobil Listrik

Pihaknya juga sadar untuk memenangkan persaingan perlu user experience terbaik yang terus diperbaiki.

Sebagai bank yang fokus di segmen UMKM khususnya mikro, produk-produknya yang dihasilkan harus mudah, murah dan cepat.

BACA JUGA:  BRI Gunakan Teknologi Terkini Jaga Keamanan Data, Nasabah Tenang

“Oleh karena itu digital lah yang bisa menjadi jawaban bagaimana kita bisa provide layanan yang mudah, murah, cepat,” ujarnya dlam siaran pers yang diterima GenPI.co Jatim, Minggu (19/6).

Dia menjelaskan, lanskap digital perlu diimbangi dengan journey yang jelas. Selama beberapa tahun ke belakang, BRI terus berupaya untuk merangkai journey yang optimal bagi nasabah.

Nyoman menyebut, BRI melakukan transformasi dengan menempatkan nasabah sebagai unsur penting.

BRI menerapkan konsep hybrid bank dalam perbaikan bisnis proses, inovasi model bisnis, serta tata kelola jaringan kerja yang memadukan digital capabilities, physical network serta layanan financial advisor.
Pihaknya yakin dengan harmonisasi ketiganya mampu menghadirkan layanan perbankan yang lebih efektif, efisien dan terintegrasi.

Sejauh ini BRI telah memiliki BRISPOT yang dapat memangkas waktu pengajuan kredit dari 2 minggu menjadi 1 hari.

Selain itu juga ada layanan digital banking BRImo dengan lebih dari 100 fitur andalan bagi 16,1 juta users, serta BRIAPI yang telah mengakomodasi lebih dari 475 partners layanan.

Berbagai produk tersebut diyakini membawa dampak besar bagi nasabah dalam mengakses layanan keuangan.

Melalui transformasi tersebut, sebanyak 95% transaksi dan layanan di BRI sudah terdigitalisasi. Sedangkan sisanya, BRI masih mempertahankan layanan di branch offices.

Transaksi yang ditempuh nasabah di branch offices didominasi oleh transaksi dengan nominal besar serta membutuhkan advisory dari BRI.

Sementara itu, Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan, BRI terus melakukan transformasi dengan menempatkan nasabah sebagai aspek penting.

BRI menerapkan konsep hybrid bank dalam perbaikan bisnis proses, inovasi model bisnis, serta tata kelola jaringan kerja yang memadukan digital capabilities, physical network serta layanan financial advisor.
“Harmonisasi ketiganya kami yakini mampu menghadirkan layanan perbankan yang lebih efektif, efisien dan terintegrasi sesuai journey customer dan masyarakat Indonesia," katanya.

Hal tersebut sesuai dengan komitmen BRI untuk menyediakan layanan perbankan yang cepat, mudah dan aman bagi masyarakat.

Keberhasilan Transformasi

Pengamat Perbankan Rico Usthavia Frans mengungkapkan, transfomasi yang dilakuakn BRI mampu berjalan mulus meski diterpa berbagai tantangan.

“Digital leadership dan digital culture ini sangat diperlukan ubah mengubah paradigma. Dan ini yang telah dilakukan BRI dari atas (leader) dan dikomunikasikan ke bawah, dua-duanya (Digital leadership dan digital) harus dikembangkan bersama,” katanya.

Dia menilai, transformasi digital BRI berimplikasi positif terhadap kinerja keuangannya. Sebagai catatan, bank pemerintah tersebut mampu mencatatkan laba bersih Rp12,22 triliun atau tumbuh 78,13% Year on Year (YoY) pada kuartal I-2022.

Adapun pertumbuhan aset BRI mencapai 8,99 persen yoy menjadi Rp1.650,28 triliun per akhir Maret 2022.

BRI terus mempertajam fokus pada sektor UMKM. Hal ini dapat dilihat dari proporsi kredit UMKM yang terus beranjak naik menjadi 83,95 persen pada kuartal I-2022.

Totalnya penyaluran kredit BRI pun tumbuh 7,43% secara tahunan menjadi sebesar Rp1.075,93 triliun. Persentase pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan industri perbankan nasional yang sebesar 6,65 persen. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM