Peminat Daging Sapi di Malang Raya Anjlok, Imbas Wabah PMK

21 Juni 2022 06:30

GenPI.co Jatim - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Malang Raya mempengaruhi daya tarik pembeli.

Belum berakhirnya wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak, juga membuat pedagang resah.

Salah satu pedagang daging di Pasar Besar Kota Malang Thoriq menuturkan wabah PMK berdampak pada perekonomian pedagang daging.

BACA JUGA:  Rektor UNUSA Beberkan 3 Hal Penting Tentang Kampus, Perhatikan

Dia mengaku, saat ini daya tarik masyarakat untuk mengonsumsi daging pun mengalami penurunan yang cukup signifikan.

"Harga daging saat ini masih Rp120.000 per kilonya untuk yang kualitas super. Akan tetapi, daya beli masyarakat ini kurang karena wabah PMK," kata Thoriq, saat dijumpai GenPI.co Jatim, Senin (20/6).

BACA JUGA:  Banyuwangi Target Masuk 5 Besar Porprov Jatim 2022

Kondisi ini membuat pedagang daging pasrah. Meskipun harus merugi, Thoriq mengaku, daging yang dijualnya bebas dari penyakit PMK.

"Bukan hanya peternak saja yang rugi. Saya juga, yang lain juga. Kalau sapi yang dipotong pasti sudah layak jika masih dalam masa pengobatan ya gak boleh di potong," tuturnya.

BACA JUGA:  Seorang Wisatawan Hilang di Gunung Bromo, Berikut Kronologinya

Keluhan juga disampaikan pedagang lain, Arief Setyo. Dia mengaku harus mengurangi suplai daging yang dijualnya. Dalam sehari, biasanya Arief mampu menghabiskan 100 kilo gram daging tetapi kini penjualan pun merosot hingga setengahnya.

"Semua orang khawatir kalau dagingnya kena wabah PMK. Jadi peminatnya sepi sekali sekarang," katanya.

Para pedagang ini pun berharap agar wabah PMK segera bisa diatasi. Sebab, bukan hanya para peternak saja yang mengalami kerugian melainkan juga para pedagang daging di pasar tradisional. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM