GenPI.co Jatim - Mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) menjadi pukulan telak bagi warga Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
Banyak dari peternak di kawasan tersebut mengeluh rugi hingga ratusan juta rupiah.
Kecamatan Ngantang merupakan salah satu wilayah sentra penghasil susu sapi di Malang.
Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Makmur, Sugiono mengatakan, wabah PMK menurunkan produktivitas susu sapi secara drastis.
Kondisi tersebut sangat memukul peternak dan pengusaha yang belum bisa bangkit dari pandemi Covid-19.
KUD Sumber Makmur yang dikelolanya pun turut terimbas. Sugiono mengaku koperasinya harus merugi hingga Rp900 juta.
"Itu hanya untuk menutupi kerugian susu perah warga saja, belum diketahui sampai kapan musibah ini," ujar Sugiono kepada JPNN.com Selasa, (22/6).
Dia mengungkapkan, sejak penyakit sapi tersebut mewabah, produksi susu sapi di Kecamatan Ngantang turun drastis. Bila sebelumnya mampu menghasilkan 104 ton per bulannya, kini hanya 49 ton.
"Penurunannya 50 persen dan berpotensi terus mengalami penurunan tergantung dari persebaran wabah PMK ke sapi perah," katanya.
Sapi perah di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang jumlahnya sebanyak 17.800 ekor.
Dari jumlah itu, per 21 Juni 2022 tercatat sapi yang mati akibat terjangkiti PMK 250 ekor, sedangkan yang terpapar sebanyak 8.000-an ekor. (mcr26/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News