Pemkot Surabaya Dampingi Korban Kekerasan Seksual

24 Juni 2022 16:30

GenPI.co Jatim - Pemerintah Kota Surabaya memberikan pendampingan dan bantuan kepada remaja disabilitas tuna rungu yang mengalami kekerasan seksual di kawasan Tambaksari.

Kepala Dinas Sosial (Dinkos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin menjelaskan, kasus yang menimpa remaja disabilitas itu telah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya. Sedangkan, terduga pelaku melarikan diri.

"Polrestabes akan berkirim surat ke Dinsos untuk membuatkan laporan psikososialnya. Ini juga membantu kami untuk mengajukan pendampingan langsung kepada Kementerian Sosial," kata Anna.

BACA JUGA:  700 Guru di Sidoarjo Terima SK PPPK, Hamdalah

Pendampingan untuk korban disabilitas kekerasan seksual langsung dari Kemensos, kata dia, program itu berupa pendampingan Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos).

Kemensos RI dalam hal ini menjadi penanggung jawab pelaksanaan Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) yang turut memperkuat kondisi dan keadaan korban.

BACA JUGA:  Bidadari Banyuwangi, Aura Kecantikannya Buat Susah Berkedip

"Sakti Peksos akan mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kemensos RI, yang juga diakui keabsahannya oleh Polri. Yakni untuk membuatkan pendampingan, baik di tingkat pengadilan maupun kejaksaan," ujar dia.

Meski demikian, ia mengaku bahwa Dinsos Surabaya akan selalu terbuka untuk memberikan bantuan lewat pelatihan ketrampilan di UPTD Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Kalijudan Kota Surabaya.

BACA JUGA:  Pengamat Politik UB Beri Alarm Bahaya untuk PKB, Terancam Pecah

"Selain memberikan alat bantu dengar dan psikologis korban sudah pulih, kami sangat terbuka jika korban ingin bergabung untuk mengikuti pelatihan. Seperti melukis atau membatik," kata Anna Fajriaitin.

Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani menambahkan, saat ini proses pendampingan sudah mulai dilakukan. Hanya saja, lanjut dia, pihaknya sedang memproses pengalihan data administrasi kependudukan (adminduk) korban yang berbeda dengan sang ibu.

“Ibunya KTP Surabaya, tetapi korban KTP Jember. Padahal sudah dari kecil tinggal di Surabaya. Saat ini kita sedang memproses pemindahan data administrasi,” katanya usai mengunjungi korban Kamis (23/6) malam.

Sementara itu, pendampingan psikologis pemulihan trauma akan terus dilakukan. Rini menjelaskan pendampingan terus dilakukan hingga korban bebas dari rasa trauma.

“Secara psikologis kami tidak mengetahui trauma yang dialami, maka pendampingan dilakukan di fasilitas milik Pemkot Surabaya untuk membuat korban nyaman, dengan tetap didampingi oleh keluarga," demikian Rini Indriyani. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM