Jatim.GenPI.co - Program Ruang Rindu Banyuwangi ternyata mnejadi sorotan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Menurutnya, program tersebut bisa menjadi contoh program-program serupa di Indonesia.
BACA JUGA: Jadwal Imsakiyah Blitar, Surabaya, Situbondo, Nganjuk, 22 April
"Salah satu yang sangat menarik dari program Ruang Rindu ini, adanya pemberdayaan ekonomi perempuan penyintas kekerasan. Luar bisa, ini dapat menjadi contoh program-program serupa di Indonesia," kata Menteri PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati saat menghadiri secara virtual peluncuran program Ruang Rindu Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (21/4).
Menteri Bintang juga mengapresiasi program Ruang Rindu, menjadi bagian dari gerakan perempuan melawan radikalisme.
Di dalam program tersebut, juga ada layanan komprehensif, tidak hanya konseling dan pendampingan hukum, medis, dan psikolososial saja untuk perempuan korban kekerasan.
Tapi juga ada inovasi kemandirian ekonomi perempuan korban kekerasan.
"Bagi saya ini adalah program yang komprehensif karena memang problem perlindungan dan pemberdayaan perempuan itu multisektor. Saya salut, mengapresiasi. Karena tidak hanya perlindungan, tapi juga ada upaya pemberdayaan ekonomi perempuan korban kekerasan," katanya.
Oleh karena itu, Menteri PPPA menyatakan siap mendukung program-program perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak di Banyuwangi.
BACA JUGA: BPBD Malang: Warga Terdampak Gempa Bumi Butuh Bantuan Makanan
Sementara itu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menjelaskan, layanan Ruang Rindu ini merupakan integrasi dari sejumlah program yang fungsi perlindungan dan permberdayaan pada perempuan dan anak.
"Kalau dulu kan jalan sendiri, parsial, sekarang kami integrasikan program-program ini. Semua yang terlibat di dalamnya, mulai dari relawan BCC, P2TP2A, hingga aparat penegak hukum kerja bareng," ujarnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News