Makin Cakap Digital, Mesin Pencari Bantu Hindari Penipuan Kerja

27 Juni 2022 17:30

GenPI.co Jatim - Perkembangan teknologi telah mengubah kehidupan sehari-hari. Setiap orang seakan tidak bisa lepas dari gawainya.

Saat ini tercatat pengguna internet di Indonesia mencapai 73,7 persen dari jumlah total penduduk.

Rata-rata orang menghabiskan 8 jam 36 menit untuk berselancar di dunia digital. Beragamnya media sosial membuat orang semakin mudah berkenalan dengan orang baru.

BACA JUGA:  Bidadari Banyuwangi, Berparas Cantik dan Aduhai

Namun, hal ini juga menjadikan celah oknum yang membuat akun palsu dengan memasang foto orang lain untuk menipu.

Pengusaha, Digital Trainer, Graphologist, Diana Aletheia menjelaskan, mesin pencari Google dapat membantu menghindari penipuan.

BACA JUGA:  600 Sapi di Surabaya Jadi Sasaran Vaksin PMK

“Teman-teman bisa langsung mencari namanya, karena pasti ada rekam jejak digitalnya,” katanya saat Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (22/6).

Diana membagikan pengalamannya di media sosial. Beberapa orang mengajaknya berkenalan. Dia tidak pernah menerima pertemanan dari orang-orang yang menuliskan namanya dengan aneh.

BACA JUGA:  Hewan Ternak Terpapar PMK Dapat Ganti Rugi, Kata Wabup Malang

“Bagi saya, media sosial adalah tempat kita berkenalan baik-baik. Kalau namanya sudah tidak jelas, buat apa berteman,” ujarnya.

Dia menyebut, keberadaan akun palsu di media sosial tentu meresahkan. Meski begitu, menurutnya masyarakat tidak perlu khawatir selama yang bersangkutan tidak menganggu.

“Di dunia maya kita tidak tahu berhadapan dengan siapa dan harus lebih berhati-hati,” ujar Diana.

Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan SiberKreasi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya. Pengusaha, Digital Trainer, Graphologist, Diana Aletheiamenjadi pembuka webinar, dilanjutkan penyampaian materi oleh KABID HUMAS RTIK KAB. BLITAR, Dian Triwiyono. Diskusi ditutup Ketua STIKOSA AWS, Meithiana Indrasari.

Dalam paparannya, KABID HUMAS RTIK KAB. BLITAR, Dian Triwiyono membahas tema aman bermedia digital. Dia menyebutkan keamanan digital menuntut masyarakat tidak boleh sembarangan memberikan data pribadi.

Permintaan data pribadi tidak hanya terjadi di dunia digital. Sejumlah perusahaan juga meminta data pribadi pelamar kerja, seperti Kartu Tanda Penduduk.

"Kalau bicara aman atau tidak, semua tergantung di mana kita melamar kerja. Kalau melamar melalui situs online, kita harus lihat apakah situs tersebut terpercaya atau tidak," katanya.

Sebagai contoh, dia menjelaskan, situs tersebut menyuruh seorang pelamar melampirkan KTP.

"Itu memang harus diikuti. Yang harus digaris bawahi adalah kejelasan. Perusahaan yang dituju jelas," lanjutnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM