Pakar Ungkap Sisi Positif Digitalisasi Kampanye, Cakupannya Luas

28 Juni 2022 14:00

GenPI.co Jatim - Perkembangan teknologi infromasi di dunia terus berkembang secara cepat. Perubahan gaya hidup menjadi serba digital menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan berbagai aktivitas, termasuk di ranah politik.

Digitalisasi politik merupakan sebuah alat dalam mencapai suatu kepentingan politik melalui teknologi dan kecanggihan alat (tools).

Saat ini, politisi yang ingin berkiprah dalam dunia politik atau yang ingin maju dalam konstelasi politik harus memanfaatkan platform digital secara maksimal. Hal ini tentu bakal mempunyai hasil yang berbeda dengan politisi kuno atau politisi konvensional.

BACA JUGA:  Kenali Efek Obat Tidur bagi Kesehatan, Waspada Ketergantungan

"Sekarang bukan eranya lagi kampanye harus turun ke lapangan, berteriak-teriak di depan ribuan massa, ini mungkin bisa dipakai tapi sudah tidak relevan," kata Dosen Fikom Universitas Dr Soetomo Surabaya, Rosnindar Prio Eko Rahardjo saat Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (23/6).

Alih-alih mengumpulkan massa untuk berkampanye, dia mengatakan, saat ini bisa memanfaatkan teknologi digital. Dia mencontohkan, kampanye bisa dilakukan melalui zoom atau video-video tayang di media sosial.

BACA JUGA:  Kenali Efek Obat Tidur bagi Kesehatan, Waspada Ketergantungan

"Jadi platform digital ini yang harus dimanfaatkan oleh politisi,” lanjutnya.

Digitalisasi politik, menurut dia, memiliki sejumlah dampak positif. Selain biaya kampanye lebih murah, juga bisa menjangkau audience lebih jauh dan luas.

BACA JUGA:  Pelaku Skimming di Bank BUMN Meresahkan Ditangkap, WNA Estonia

Rosnindar membagikan pengalamannya ketika membantu salah satu calon gubernur di Kalimantan. Beberapa audience berada jauh di tengah hutan, sehingga tidak mungkin kampanye secara langsung karena perjalanan hanya bisa dilakukan menggunakan helikopter.

“Akhirnya langkah yang kami tempuh adalah mengirim beberapa orang, mengirim video-video kampanye dan ditayangkan oleh kepala desa/dusun setempat,” ujarnya.

Digitalisasi memang memudahkan sistem politik, tapi ada dampak negatif yang perlu diwaspadai, bahkan bisa berujung penjara. Hal tersebut terjadi karena kemajuan teknologi membuat masyarakat bisa menyuarakan pendapatnya melalui media sosial.

Keberadaan media sosial memang bagai pedang bermata dua. Jika disalahgunakan bisa berdampak negatif, sementara pengguna bisa meraih keuntungan jika memaksimalkan media sosial.

Pengusaha, Digital Trainer dan Graphologist, Diana Aletheia mengatakan, sekarang ini banyak pengusaha memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan usahanya. Google bahkan menyediakan aplikasi khusus untuk membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).

“Google menyediakan fitur Google My Business yang memang ditujukan untuk UMKM. Jadi kita lebih gampang. Keterangan toko kita bisa terlihat di Google Map, mulai dari lokasi, jam operasional, hingga produk yang dijual,” ujarnya.

Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kota Malang, Jawa Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan SiberKreasi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya. Paparan Pengusaha, Digital Trainer, Graphologist Diana Aletheia menjadi pembuka webinar, dilanjutkan penyampaian materi oleh Dosen Fikom Universitas Dr Soetomo Surabaya, Rosnindar Prio Eko Rahardjo. Diskusi ditutup Relawan MAFINDO, Yohanes Adven Sarbani, S.Pd., M.AB. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM