Cyberbullying, Waspada dapat Pengaruhi Mental

28 Juni 2022 15:30

GenPI.co Jatim - Kejahatan di ruang digital sama saja seperti yang dihadapi di dunia nyata, seperti penyebaran konten negatif, hoax, ujaran kebencian, cyberbullying, pencurian data, perampokan, penipuan, pornografi, dan aksi mendukung terorisme.

Dari sejumlah kejahatan di ruang digital, lebih khususnya cyberbullying, tak boleh dianggap enteng dan lumrah saat ini.

Secara arti, cyberbullying merupakan tindakan agresif dari seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah (secara fisik atau mental) dengan menggunakan media digital. Kejahatan ini rawan terjadi hingga sekarang.

BACA JUGA:  Pakar Ungkap Sisi Positif Digitalisasi Kampanye, Cakupannya Luas

"Apakah cyberbullying merupakan perilaku tercela atau tidak? Kalau saya pribadi menilai cyberbulling adalah akar permasalahan mental," ujar Wakil Ketua RTIK Kabupaten Blitar Subana, dalam Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (23/6).

Korban cyberbullying, lanjut dia, harus beristirahat lebih dulu dari media sosial untuk memulihkan mental. Apabila pelaku berada dalam satu kelompok, korban bisa langsung mendatangani yang bersangkutan untuk menyelesaikan permasalahan.

BACA JUGA:  Viral Tutup Drainase di Malang Hilang, Kepala DLH Beri Komentar

“Biasanya pelaku cyberbullying itu pengecut. Dia berani seperti singa ketika di media sosial, tapi ketika bertemu langsung, dia tidak berani,” kata Subana.

Jika permasalahan belum selesai dan pelaku masih melakukan cyberbullying, langkah block pertemanan bisa menjadi pilihan. Kesehatan mental tetap menjadi prioritas ketika bermedia sosial.

BACA JUGA:  Bidadari Malang, Eks Duo Maia Bersuara Emas

Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan SiberKreasi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya. Paparan Digital Marketer Lim Siau Liang menjadi pembuka webinar, dilanjutkan penyampaian materi oleh Relawan TIK - G Coach Pro , Coach Eko Sugiono. Diskusi ditutup Wakil Ketua RTIK Kabupeten Blitar, Subana.

Digital Marketer Lim Siau Liang mengatakan, pelaku usaha bisa memanfaatkan semua media sosial untuk mempromosikan produknya.

"Kita harus testing terlebih dulu produk kita. Mungkin yang lagi tren sekarang adalah TikTok, kita harus tes dulu bagaimana periklanan di Instagram, TikTok, dan YouTube,” ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM