GenPI.co Jatim - Beberapa hari terakhir Pasar Hewan Splendid Kota Malang sempat viral. Gara-garanya muncul petisi penolakan perdagangan khusus di dunia digital.
Petisi tersebut mencuat menyusul banyaknya kucing yang dijual dalam konsisi tidak terawat.
Kondisi tersebut menarik Komunitas Stray Cat Defender Malang untuk semakin mantab bergerak menyosialisasikan untuk mengdopsi hewan peliharaan seperti kucing.
"Kami terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat, mulai dari anak SD kami ajarkan bagaimana cara menyayangi hewan. Tidak boleh dipukul, dikasarin dan semacamnya," ujar Ketua Komunitas Stray Cat Defender (SCD) Malang Aisyah Nawangsari pada GenPI.co Jatim, Selasa (28/6).
Dia mengaku rutin berkunjung ke sekolah-sekolah untuk menyosialisasi bahwa hewan peliharaan itu tidak berbahaya.
Selain itu, edukasi ini juga bertujuan untuk mengenalkan masyarakat pentingnya mengadopsi hewan peliharaan khususnya kucing. Sebab, sejauh ini banyak masyarakat yang enggan memelihara kucing.
"Banyak yang membuang kucing sembarang, kalau tidak mau kucingnya beranak ya sterilisasi jalan utamanya. Jika sudah seperti itu kan populasi kucing juga bisa terkontrol," katanya.
Pada umumya, masyarakat memang tebang pilih untuk mengadopsi kucing. Padahal, semua kucing itu sama yang punya hak hidup di lingkungan manusia.
Apabila kebiasaan tebang pilih tersebut terus dipelihara maka akan semakin banyak kucing yang terlantar.
"Adopsi kucing itu tidak ada salahnya. Maupun kucing bisa atau ras itu sama yang terpenting adalah cara merawatnya saja," pungkasnya.
Berkaitan dengan perisi yang muncul, Aisyah menuturkan bahwa adopsi kucing menjadi salah satu solusi untuk menekan angka penyiksaan terhadap hewan.
Semakin banyak orang jual beli hewan peliharaan maka kucing akan dipandang sebagai hewan komoditas yang layak dijual. Bukan hanya itu, melalui adopsi kucing juga sebuah bentuk penyelamatan dan kontrol populasi pada hewan berkaki empat itu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News