Wisata Kampung Tematik Sepi, Pengelola Gigit Jari

30 Juni 2022 20:30

GenPI.co Jatim - Wisata Kampung Tematik di Kota Malang masih sepi meskipun kasus covid-19 sudah mulai melandai.

Sepinya 23 wisata kampung tematik di Kota Malang membuat pihak pengelola hanya bisa gigit jari.

Penyebab sepinya pengunjung selain pandemi covid-19, dana yang digunakan untuk perawatan telah habis dan tidak diimbangi dengan kunjungan wisatawan.

BACA JUGA:  Prodi Ilkom UPN Veteran Jatim Tambah Doktor Baru

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang Isa Wahyudi menuturkan, saat ini sudah ada setidaknya 15 kampung tematik yang berusaha bangkit dari keterpurukan.

"Kampung tematik berawal dari keswadayaan masyarakat setempat, jadi kalau untuk membangkitkan wisata harus ada perjuangan yang cukup besar," ucap pria yang akrab disapa Ki Demang kepada GenPI.co Jatim, Kamis (30/6).

BACA JUGA:  Matahari Buka Lowongan Kerja, Berikut Kualifikasinya

Selain itu, keterpurukan juga diakibatkan karena munculnya konflik internal di kampung-kampung tematik. Hal tersebut terjadi karena adanya pergantian pengurus kampung tematik sehingga muncul perbedaan komunikasi dengan pihak pemerintah setempat.

"Kurangnya komunikasi kepada kelurahan menyebabkan kampung tematik tidak aktif lagi seperti dulu. Minimnya peran dari pemerintah daerah juga menjadi salah satu penyebab turunnya kunjungan wisatawan," katanya.

BACA JUGA:  Jokowi ke Rusia dan Ukraina untuk Perdamaian Kata Pakar Unair

Menurutnya, wisata kampung tematik merupakan salah satu program untuk membangun kampung yang memiliki daya tarik wisata. Akan tetapi, saat ini minimnya perhatian dari beberapa pihak baik pihak ketiga maupun pemerintah mengakibatkan kampung wisata seakan-akan dibiarkan begitu saja. Terlebih lagi, dalam proses perawatan dalam kampung wisata berasal dari kantong swadaya masyarakat setempat.

"Karena setiap kampung tematik memiliki ciri khas masing-masing perlu ada OPD pemerintah yang menggandeng agar kampung-kampung ini bisa bangkit. Karena disitu ada yang berdagang, kriya dan semacamnya," lanjutnya.

Namun seiring berjalannya waktu, tepatnya pada 2022, Ki Demang bersyukur karena kondisi obyek wisata Kampung Tematik perlahan bangkit.

Selain itu, Pemerintah Kota Malang juga telah merencakan untuk memberikan dana sebesar Rp50 juta bagi setiap kampung tematik.

"Karena pandemi belum berakhir setiap kampung tematik akan mendapatkan suntikan dana dari Pemkot Malang sebesar Rp50 juta. Dana tersebut bisa digunakan untuk proses pembenahan dalam kampung," pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM