Kisah Guru Honorer Mojokerto Naik Haji, Perjuangan Keras

01 Juli 2022 03:00

GenPI.co Jatim - Kisah seorang guru honorer asal Mojokerto yang akhirnya bisa naik haji, merupakan sebuah inspirasi banyak orang.

Wiwik Ernawati, seorang guru honorer asal Mojokerto berhasil mewujudkan impiannya menjalankan ibadah haji. Dia tergabung dalam kloter 34 Embarkasi Asrama Haji Surabaya.

Jemaah haji asal Dusun Mejero, Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto berbagi kisa kesehariannya sebagai seorang guru honorer, hingga akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci melaksanakan rukun Islam yang kelima.

BACA JUGA:  Pedagang Hewan Kurban Beri Garansi, Terpapar PMK Uang Kembali

Wanita 39 tahun itu sudah menjadi seorang guru sejak 2008 penuh tantangan dan berliku.

Pendapatannya di 2022 saja hanya sebesar Rp24 ribu sebulan, belum lagi jarak antara rumah dan tempatnya mengajar yang mencapai 50 km.

BACA JUGA:  PT KAI Siap Beri Kompensasi Warga Bantaran Rel Comboran

Dia harus menempuh perjalan sekitar 40 menit dengan mengendarai sepedah motor.

"Jarak 50 km (rumah saya, red) di daerah pegunungan, untuk bisa sampai di tempat saya mengajar, di daerah Pacet," kata Wiwik, Kamis (30/6).

BACA JUGA:  Ternaknesia, Cara Lain Beli Hewan Kurban Sehat, Bebas PMK

Saat usia empat tahun mengajar, tepatnya 2011 dia memilih mendaftar haji. Hal itu dilakukan usai sebulan melangsungkan pernikahan.

Usai bersepakat dengan suami, uang amplop pernikahan yang didapatkan akhirnya ditambahkan ke tabungan yang ada. Uang tersebut akhirnya digunakan untuk mendaftar ibadah haji.

"Tekad saya sudah kuat, uang buwuhan saya gunakan untuk daftar haji," jelasnya.

Pendapatan bulanan dari hasil keringatnya mengalami peningkatan. Kendati demikian, honornya tersebut masih belum terbilang mempuni. Dia tetap merasa bersyukur.

Dia menyebut, mengajar juga untuk mengejar keberkahan dan hal itu yang diyakini Wiwik mampu membawa langkahnya menuju tanah suci tahun ini.

"Kalau dilihat dari sisi untung ruginya, mungkin ndak mau jadi GTT ya. Gaji segitu, 450 ribu sebulan belum termasuk bensin, makan. Tetapi yang kita lihat adalah keberkahannya," jelasnya.

Keberhasilannya berangkat haji, juga disyukuri oleh rekan-rekan seprofesinya, baik sesama guru honorer maupun yang telah berstatus PNS.

"Rekan-rekan di sekolah yang PNS juga salut atas keberangkatan saya ini karena banyak yang meskipun sudah PNS tapi daftar saja belum," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM