Harga Meroket, Mak-Mak di Surabaya Pilih Batasi Membeli Cabai

04 Juli 2022 08:00

GenPI.co Jatim - Mak-mak di Surabaya dibuat was-was dengan harga cabai rawit yang kian meroket tajam. Sekilonya berkisar antara Rp 100-120 ribu.

Guna mencegah pengeluaran membengkak, mereka pun membatasi kocek pembelian cabai rawit.

Fifi salah seorang ibu di Surabaya mengaku membatasi intensitas membeli cabai rawit karena harga yang tinggi.

BACA JUGA:  Harga Cabai Rawit di Surabaya Meroket, Pedagang Pasrah

"Biasanya beli seminggu itu 2-3 kali, kalau sekarang ini satu kali. Ya harganya mahal, tekor di dompet," ujarnya kepada GenPI.co Jatim, Minggu (3/7).

Dia mengatakan, kebutuhan bumbu dapur tidak hanya cabai rawit. Fifi masih harus memenuhi lainnya. Karena itu, harus bijak mengatur keuangan.

BACA JUGA:  Harga Cabai Rawit Meroket Pengaruhi Inflasi di Kota Malang

"Ya kan gak cuma makan cabai aja buat sambelan. Toh, ya kalau ngomong soal dapur belinya juga beras, telur, kalau mau makan daging ya beli daging, bawang putih bawang merah juga harus dipikirin duitnya," ujarnya.

Senada, Pita warga Surabaya lainnya menyebut, sejak harga naik dia sudah jarang membeli cabai rawit.

BACA JUGA:  Harga Cabai Rawit di Malang Terbaru, Mak-Mak Tak Perlu Khawatir

"Wes (sudah, red) jarang aku tuku (beli cabai rawit, red). Kalau ya kudu tuku (harus beli, red) paling belinya cuma Rp3 ribu aja sih. Titik tok, gak wani akeh-akeh (sedikit saja, gak berani banyak-banyak, red)," jelasnya.

Sementara itu, Siti Aisyah salah seorang pedagang bahan dapur di Pasar Tambahhrejo mengaku, lebih memilih mengurangi jumlah kulakannya sejak harga cabai rawit menyentuh angka Rp100-120 ribu per kilogramnya.

Jika dalam kondisi normal dia kulakan lima kilo cabai rawit. Namun, kini jumlah itu harus dipangkas menjadi tiga kilo, lantaran untuk mencegah kerugian. Terlebih jumlah pembeli pun tengah sepi.

"Tiga kilo itu gak habis, gak tau (pernah, red) habis sekarang," ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM