GenPI.co Jatim - Pandemi Covid-19 tak menghambat Stepahnie, warga Surabaya untuk memulai usaha.
Menurutnya, bisnis harus dicoba. Jika hanya berdiam diri saja tak akan pernah tahu bakal sejauh apa mengatasi tantangan yang muncul.
Dia mengartikan, sebuah kegagalan sebagai sebuah pelajaran.
"Semuanya kan harus dicoba, kalau gak gitu gak akan pernah tahu usaha mempertahankan bisnis dan cara agar bangkit dari bangkrut," kata Stepahnie kepada GenPI.co Jatim, Minggu (3/7).
Baginya, tantangan terbesar berbisnis itu justru bukan berasal pandemi Covid-19. Akan tetapi membagi waktu antara menjalankan bisnis dan fokus pada perkuliahan.
Mahasiswi di salah satu universitas di Surabaya itu menilai dua hal tersebut sangat sulit, karena bagaimanapun pendidikan tetap menjadi prioritas.
Stepahnie pun harus pintar-pntar membagi waktu agar madebystephh, bisnis yang baru saja dibuka bisa berjalan.
"Tantangannya ya karena saya sekarang juga masih kuliah. Jadi, lebih ke manajemen waktunya antara bisnis dan kuliah. Apalagi saya lagi skripsi ini," ujar mahasiswi jurusan Bisnis Accounting itu.
Pemilik usaha yang berfokus pada pembuatan custom frame dengan brand Madebystephh ini mengawali bisnisnya pada Bulan Juli 2021.
Siapa sangka, bisnis yang ditekuni dara 21 tahun itu kini menghasilkan pendapatan antara Rp3-4 juta per bulannya.
Pelanggannya juga tak hanya dari Surabaya saja, melainkan datang dari Jakarta, Malang, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News