GenPI.co Jatim - Harga hewan kurban di Surabaya menjelang Hari Raya Iduladha naik. Hal ini dikarenakan pedagang kesulitan mencari stok hewan ternak, seperti sapi dan kambing.
Sulitnya pedagang mendapatkan pasokan hewan kurban, juga disebabkan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Mulyono, salah seorang pedagang hewan kurban di Jalan Merr, Surabaya mengaku harga satu ekor sapi dengan bobot 400-450 kilogram dipatok sebesar Rp22 juta.
"Harga ada kenaikan, dulu Rp20 juta sekarang jadi Rp22 juta. Paling mahal Rp45 juta, bobotnya 750 kilogram," kata Mulyono saat ditemui GenPI.co Jatim di lapaknya, Kamis (7/7).
Menurutnya, kenaikan harga itu karena jumlah permintaan yang tinggi namun tidak dibarengi ketersediaan stok di pasaran.
"Lebaran tahun ini (pembeli) meningkat, cuma barangnya yang tidak ada. Jadi dari daerah-daerah terbatas," jelasnya.
Sementara itu, Suryanto pedagang lainnya mengaku, harga hewan yang dijualnya mengalami peningkatan.
Dia juga mengaku kesulitan mendapatkan pasokan hewan kurban. Walhasil, kini dirinya hanya menjual 10 ekor sapi saja.
"Sekarang 10, dulu bisa 20an. Kan sekarang harus ada surat kesehatan dan harus terpilih," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News