Jatim.GenPI.co - Pemkab Bangkalan, menerapkan karantina berbasis mikro pada santri dan pekerja migran Indonesia yang pulang kampung menjelang Idul Fitri.
"Karantina berbasis mikro ini sesuai dengan arahan yang disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam rapat koordinasi virtual yang diikuti para kepala daerah dan pimpinan institusi daerah yang tergabung dalam Forkopimda tadi," kata Wakil Bupati Bangkalan Mohni di Bangkalan.
BACA JUGA: 14 Ribu Tenaga Migran Jatim Pulang, Gubernur: Kontrak Habis
Sebagaimana dalam rapat koordinasi yang berlangsung secara virtual di Gedung Negara Grahadi tersebut dan dipimpin langsung oleh Gubernur Khofifah.
Ia menuturkan gubernur mewanti-wanti agar pemkab dan pemkot memperhatikan ketentuan larangan mudik Lebaran sebagaimana telah ditetapkan pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.
"Pemkab juga diminta untuk membuat alat penyekatan bagi warga yang memaksakan diri melakukan mudik Lebaran, termasuk menindak tegas para ASN yang melakukan mudik Lebaran," katanya.
Nah, khusus untuk mengantisipasi kedatangan pekerja migran. Gubernur Khofifah memberikan perhatian kepada pemda di daerah masing-masing untuk melakukan karantina berbasis mikro.
Dimana tujuannya mencegah dan menekan penyebaran Covid-19 bagi warga yang berasal dari daerah atau negara lain bisa diantisipasi.
"Selain kedatangan pekerja migran, kepulangan para santri pondok pesantren dalam rangka libur Lebaran juga diminta untuk diantisipasi juga, yakni dengan melakukan karantina berbasis mikro," katanya.
BACA JUGA: Warga Gelar Tahlil, Berdoa KRI Nanggala 402 Segera Ketemu
Untuk itu, sambung Wabup, pemkab perlu mempersiapkan secara khusus lokasi karantina di masing-masing desa di Kabupaten Bangkalan.
"Kami akan memerintahkan para kepala desa dan lurah agar segera mempersiapkan dan melaporkan secara cepat kedatangan warganya yang menjadi pekerja migran di luar negeri," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News