Top Banget! Direktur Utama BRI Raih Penghargaan Internasional

08 Juli 2022 22:00

GenPI.co Jatim - BRI kembali meraih penghargaan. Tak tanggung-tanggung, bank BUMN itu mendapatkan penghargaan bertaraf internasional dari The Asset Triple A.

Dua penghargaan diterima sekaligus, yakni The Best SME Banker of The Year untuk direktur utamanya Sunarso dan BRI sebagai Best in Treasury and Working Capital – SMEs.

BRI itu menjadi satu-satunya bank berasal dari Indonesia yang memenangkan penghargaan dari The Asset Triple A. dari The Asset Triple A.

BACA JUGA:  Membanggakan, BRI Tuai Kinerja Positif

Penghargaan tersebut sekaligus menunjukkan keberanian BRI untuk dinilai oleh berbagai pihak eksternal yang independen, bonafit dan kredibel.

The Asset merupakan lembaga riset dan penerbit berita bisnis tentang industri keuangan Asia yang berdiri mulai 1999. Perusahaan ini berbasis di Hongkong.

BACA JUGA:  Investor Milenial Dominasi Pasar Modal, BRI Paling Laris

Direktur Utama BRI Sunarso dan BRI mengucapkan, terima kasihnya kepada The Asset Triple A.

Saat sambutannya, Sunarso mengatakan, penghargaan tesebut didedikasikan kepada seluruh insan BRILiaN (pekerja BRI).

BACA JUGA:  Diminati Investor Hingga Oversubscribe, Green Bond BRI Laku Keras

“Saya dedikasikan penghargaan ini kepada Insan BRILiaN yang telah memberikan kontribusi terbaiknya kepada BRI dan untuk Indonesia," ujarnya dalam siaran pers yang diterima GenPI.co Jatim.

Sunarso juga mempersembahkan penghargaan tersebut untuk seluruh nasabah UMKM. "Untuk seluruh nasabah BRI yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” tambah Sunarso.

Dia menegaskan, UMKM sangat membutuhkan edukasi secara konsisten dan berkelanjutan.

“Oleh karenanya, BRI saat ini dan ke depan akan semakin fokus untuk memberdayakan dan mengedukasi pelaku usaha di segmen UMKM tersebut," katanya.

Pekerjaan BRI untuk memberdayakan UMKM masih jauh dari kata selesai. "Namun apa yang telah kami capai bersama telah membuat perbedaan dalam kehidupan jutaan pelaku usaha di Indonesia,” tegasnya.

Penghargaan tersebut tak lepas dari kinerja positif yang dicatatkan BRI. Bank milik pemerintah itu terus fokus untuk mendorong pertumbuhan kredit khususnya disegmen UMKM.

Hingga akhir Maret 2022, penyaluran kredit BRI Group tercatat mencapai Rp1.075,93 triliun atau tumbuh 7,43 persen yoy. Jauh lebih tinggi daripada penyaluran kredit di industri perbankan nasional sebesar 6,65 persen.

BRI juga mencatatkan penyaluran seluruh segmen UMKM mampu tumbuh positif dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 13,55 persen, segmen konsumen tumbuh 4,56 persen, dan segmen kecil & menengah tumbuh 3,96 persen.

“Secara umum, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,24 persen yoy, dari Rp826,85 triliun di akhir Maret 2021 menjadi Rp903,29 triliun di akhir Maret 2022," kata Sunarso.

Capaian tersebut membuktikan bahwa proporsi kredit UMKM terus naik, menjadi sebesar 83,95 persen. "Proporsi kredit UMKM tersebut akan terus didorong tumbuh hingga 85% pada tahun 2024,” tegasnya.

Dirinya mengatakan, fokus BRI dalam memberdayakan dan membangkitkan aktivitas pelaku UMKM pada saat pandemi tersebut menjadi motor kinerja keuangan BRI pada kuartal I 2022.

Perseroan mampu mencatatkan laba bersih konsolidasian senilai Rp12,22 triliun atau tumbuh sebesar 78,13 persen yoy. Sementara itu untuk asset, pada akhir kuartal I 2022 tercatat Aset BRI mencapai sebesar Rp1.650,28 triliun atau tumbuh 8,99 persen yoy.

BRI mengambil langkah strategis untuk tetap mempertahankan sustainability kinerja dan berperan aktif dalam mendukung program pemerintah percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pihaknya juga berkomitmen melakukan penyelamatan terhadap UMKM yang memiliki peranan krusial terhadap perekonomian Indonesia. Tercatat UMKM memberikan kontribusi sebesar 60,3 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Selain itu, UMKM juga mampu menyerap 97 persen tenaga kerja dan menyediakan 99 persen lapangan kerja di Indonesia.

Namun, saat pandemi Covid-19, pandemi salah satu yang paling terkena dampaknya.

BRI hadir untuk menyelamatkan UMKM dengan strategi business follows stimulus. “Agar stimulus berjalan efektif, BRI menyiapkan empat syarat," katanya.

Keempat syarat tersebut di antaranya, harus ada dananya dan memastikan anggarannya tersedia. Selanjutnya, data pihak yang mendapatkan stimulus tersedia.

"Ketiga, kami akan menyiapkan sistem yang kredibel dan reliable agar stimulus tersebut tepat sasaran. Dan keempat, adalah komunikasi secara terus menerus kepada masyarakat," bebernya.

Strategi business follows stimulus tersebut terbukti berhasil menyelamatkan UMKM di masa pandemi.

Terbukti dari angka restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di BRI sebesar Rp133,74 triliun atau telah turun sebesar Rp115,59 triliun dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi selama pandemi.

Saat Covid-19, restrukturisasi di BRI yang sebesar Rp249,33 triliun. BRI optimistis angka tersebut terus menurun seiring dengan pulihnya aktivitas sosial dan ekonomi.

Sunarso telah menetapkan BRI kemabli ke khittah BRI sebagai bank UMKM. Hal itu pun membuat BRI mampu bertahan dari guncangan krisis akibat pandemi.

“Ke depan, BRI akan terus fokus di UMKM, bahkan akan tumbuh ke bawah dengan go smaller ke segmen mikro, bahkan ultra mikro," katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM