GenPI.co Jatim - Wilayah Lumajang dan Malang masih diguncang gempa susulan. Data BMKG Karangkates Malang mencatat hingga Minggu (9/7) sore telah ada 130 kali getaran.
Gempa susulan tersebut terjadi sejak Sabtu (10/7). Gempa pertama kali mengguncang pada pukul 03.27 WIB dengan 5,4 magnitudo.
Kepala BMKG Karangkates Ma'muri menyampaikan, gempa susulan terjadi di wilayah Lumajang.
Gempa susulan tersebut merupakan rentetan dari guncangan sebelumnya di Kabupaten Malang yang berkekuatan 5,4 magnitudo.
Pihaknya telah mencatat jika gempa susulan terakhir terjadi pada 12.49, Minggu (10/7) dengan kekuatan 4,7 magnitudo.
Dia menyebut, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme oblique naik.
"Ini merupakan gempa susulan dari gempa utama yang terjadi pada jam 03.27 WIB, sebanyak tujug kali gempa susulah diatas 4,5 magnitudo," kata Ma'muri saat dihubungi GenPI.co Jatim, Minggu (10/7).
Ma'muri menjelaskan, gempa susulan tersebut terjadi kemungkinan disebabkan karakter bebatuan yang rapuh.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Karangkates, Kepanjen, Lumajang, Blitar dengan skala intensitas II MMI, tidak berpotensi tsunami
"Ini masih aktivitas tektonik. Mudah-mudahan hanya magnitudo kecil-kecil saja. Kami masih terus memonitornya," ujarnya.
Menurutnya, gempa susulan biasanya jarang terjadi dengan magnitude yang lebih besar. Namun, sampai saat ini gempa bumi belum bisa diprediksi.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu tetap waspada. "Kami mengimbau kepada warga agar tetap waspada dan menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa," imbaunya.
Selain itu, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News