Satwa Kebun Binatang Surabaya Divaksin, 400 Hewan Sudah Disuntik

11 Juli 2022 17:00

GenPI.co Jatim - Satwa Kebun Binatang Surabaya atau KBS ikut juga dalam program vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dilaksanakan pemerintah.

Hewan-hewan jenis artiodactyla atau kuku genap telah disuntik vaksin mulai 6-7 Juli 2022.

Totalnya, ada 400 hewan kuku genap yang disuntik vaksin PMK. Beberapa yang telah mendapatkan vaksin, di antaranya gajah, babi hutan, banteng, watusi, dan anoa.

BACA JUGA:  2 Wahana KBS Tutup, Manajemen Sebut Wisatawan Tetap Ramai

"Kemarin kami vaksin ke satu," kata Humas KBS Surabaya Agus Supangat di ruang kerjanya, Senin (11/7).

Dia menjelaskan, penyuntikan vaksin pada satwa koleksi dilakukan dengan cara menggunakan tulup atau sumpitan yang didalamnya berisi jarum.

BACA JUGA:  Pengunjung KBS Meroket, Pelajar Paling Banyak

"Itu (menggunakan tulup, red) untuk jaga-jaga. Kan ini satwa kadang juga gak bisa ditebak sifatnya. Jadi, untuk mengantisipasi bahaya ke petugas," ujarnya.

Sementara itu, hingga saat ini masih belum ditemukan kasus PMK pada hewan kuku genap milik KBS.

BACA JUGA:  Libur Iduladha, KBS Surabaya Dipadati Pengunjung

Pihaknya menerapkan mekanisme ketat pada keeper atau penjaga kandang sebagai salah satu langkah antisipasi penyebaran PMK, yakni melalui biosecurity.

Agus mencontohkan, ketika ada seorang keeper hendak memasuki kandang hewan harus terlebih dahulu melintasi kolam berisi cairan desinfektan.

Kaki keeper dimasukkan ke kolam tersebut, selanjutnya dia baru bisa masuk ke dalam area kandang.

Tata cara tersebut sesuai dengan arahan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya. "Biosecurity itu kebersihan lingkungan kandang, termasuk penyemprotan desinfektan rutin dilakukan. Standartnya DKPP gitu," jelasnya.

Selain itu, petugas kesehatan hewan di KBS juga rutin melakukan pengecekan kondisi satwa.

"Kami ada perawat satwa, dokter hewan, paramedis. Mereka memeriksa gejala tubuh (terpapar PMK, red), seperti liurnya atau tingkahnya gak seperti normal. Nanti (kalau ditemukan gejala PMK, red) dikoordinasikan dengan kepala keepernya," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM