GenPI.co Jatim - Kholil hanya bisa pasrah menerima keadaan ketika harga bahan dapur di Surabaya naik. Apalagi lonjakan terjadi secara serentak.
Tahun sebelumnya kenaikan harga sejumlah komoditas bergantian. Saat ini kondisinya berbeda, sehingga semakin menyusahkan.
"Tahun ini kenaikan (harga) bahan menyusahkan. Dulu gantian, sekarang semuanya serentak," kata Kholil yang merupakan pedagang Pasar Wonokromo kepada GenPI.co Jatim saat ditemui di lapaknya, Senin (11/7).
Saat ini harga barang kebutuhan dapur, seperti bawang merah berkisar antara Rp60-70 ribu per kilogram.
"Bawang putih kalau dari duku import. Bawang Putih 20 yang kecil, yang cutting 25-an. Cabai besar Rp100 ribu, cabai rawit Rp90 ribu. Kalau cabai kecil hampir dua bulan naik," jelasnya.
Akibat harga yang naik, tak jarang juga dia sebagai pedagang mendapatkan protes dari pembeli.
Menurut pembeli harga yang bahan dapur yang dipatok terlalu mahal. Namun apa daya, Kholil tak bisa berbuat banyak hal.
"Iya sering dibilang (harga, red) kok mundak kabeh (naik semua, red). Lah, sini (pedagang, red) gak bisa apa-apa," jelasnya.
Kholil hanya bisa berharap, kondisi ini bisa segera tertangani. Pedagang sepertinya merasa sangat keberatan.
"Aku ya sebagai rakyat cilik (kecil, red) ya mek iso (hanya bisa, red) berharap ndang (segera, red) stabil harga," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News