UMKM Bangkit, KUR BRI Kuatkan Ekonomi di Masa Pandemi

19 Juli 2022 17:00

GenPI.co Jatim - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM) yang dilakukan BRI mampu memberikan stimulus pemulihan ekonomi nasional.

Publikasi yang dilakukan Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan KUR BRI mampu memberikan manfaat saat masa pandemi.

KUR BRI berhasil mendorong pelaku UMKM bertahan dan bangkit kembali ketika pagebluk pandemi mereda.

BACA JUGA:  BRI dan Hiswana DPD III Mudahkan Pembayaran Pengusaha Migas

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, perseroan terus berkomitmen untuk mendukung program pemerintah memperluas KUR.

“Dampak KUR sangat nyata dan positif untuk memperkuat pelaku UMKM di saat pandemi. Kemudian ketika ekonomi membaik, KUR ini juga akan mendorong mereka naik kelas," ujarnya dalam siaran pers yang diterima GenPI.co Jatim, Selasa (19/7).

BACA JUGA:  BRI Gandeng Pertamina Lubricants Luncurkan Aplikasi Power

Dia menyebut, program pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional pascapandemi sudah tepat.

Melalui KUR, UMKM mulai bangkit kembali pada masa pandemi. Tahun ini menjadi momentum bagi pengusaha untuk tumbuh.

BACA JUGA:  Keren, BRI Dinobatkan Bank Terbaik di Indonesia Versi The Banker

“UMKM yang bisa tumbuh pada masa pandemi ini, mereka diharapkan bisa naik kelas,” kata Supari.

Dorong KUR Sektor Produktif

Dia melanjutkan, BRI tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan penyaluran KUR pada sektor produktif. Porsinya di 2021 mencapai 59 persen.

Tahun ini BRI meningkatkan porsi KUR untuk sektor produktif mencapai 60 persen. Sektor produktif ini di antaranya, perdagangan yang memiliki value chain panjang.

Selain itu juga sektor pertanian yang saat pandemi mampu tumbuh 32 persen. Sasaran selanjutnya, yakni industri pengolahan yang mulai bangkit dari masa pandemi dan memperkuat sektor produksi.

Supari menjelaskan, BRI akan terus memperkuat akses terhadap layanan, kompetensi, kecepatan, dan ketepatan proses, serta produk dan biaya layanan yang terjangkau dalam menyalurkan KUR.

Hal ini tak terlepas dari tanggung jawab BRI yang selalu mendapat alokasi penyaluran KUR terbesar dari pemerintah.

Supari mengungkapkan, BRI selalu mendapat kuota di kisaran 70 persen dari total alokasi KUR secara nasional.

Pada 2020 jatah penyaluran BRI mencapai Rp140,2 triliun dengan realisasi Rp138,5 triliun.

Tahun 2021 kuota KUR BRI dinaikan menjadi Rp195,59 triliun, dengan realisasi penyaluran Rp194,9 triliun. Pada 2022 kuotanya mencapai Rp260 triliun, dengan realisasi penyaluran pada periode Januari-Mei sebesar Rp104,5 triliun.

Adapun untuk pinjaman KUR pada tahun 2019 terdapat 6 penerima KUR dari 100 rumah tangga, pada 2020 meningkat menjadi 8 penerima KUR dari 100 rumah tangga, dan pada 2021 menjadi 11 penerima KUR dari 100 rumah tangga. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM